KOMPAS.com - Pendarahan lambung bisa berbahaya saat luka atau borok pada lambung melubangi usus atau bagian sekitar lambung.
Melansir Healthline, kondisi ini bisa bermula dari timbulnya tukak atau bisul di saluran pencernaan, termasuk lambung.
Banyak orang yang tidak menyadari lambung mereka memiliki tukak atau borok.
Baca juga: Bagaimana Pendarahan Lambung Bisa Sebabkan Kematian?
Pasalnya, tanda penyakitnya mirip dengan gejala penyakit lainnya. Penyakit kerap terdeteksi setelah kondisinya parah atau penderita sudah mengalami pendarahan.
Berikut gejala pendarahan lambung dan cara mengatasi pendarahan lambung.
Sebelum berkembang menjadi parah atau terjadi pendarahan, penderita tukak atau borok lambung bisa merasakan gejala:
Gejala tukak lambung tersebut bisa dirasakan berbeda-beda pada setiap penderita.
Beberapa penderita bisa tidak merasakan penyakit saat perutnya terisi makanan.
Namun, ada juga penderita yang justru merasakan gejala sakitnya bertambah setelah makan.
Setelah fase tersebut, terkadang beberapa penderita bisa mengalami pendarahan lambung.
Pendarahan ini kerap berlangsung lambat, sehingga banyak penderita tidak menyadarinya.
Baca juga: Apa Artinya Lingkaran Setan GERD dan Anxiety?
Beberapa gejala pendarahan lambung awalnya bisa mirip anemia, di antaranya:
Setelah timbul pendarahan hebat, gejala pendarahan lambung yang muncul antara lain:
Dalam kondisi parah, pendarahan lambung yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.
Baca juga: Bisakah Asam Lambung Naik (GERD) Sebabkan Serangan Jantung?
Untuk mencegah borok lambung agar tidak berkembang menjadi pendarahan lambung, penderita dengan gejala penyakit sebaiknya menjalani pemeriksaan endoskopi.
Melalui pemeriksaan endoskopi di rumah sakit, dokter dapat mencari dan mengidentifikasi masalah di lambung dan saluran pencernaan bagian atas.
Pendarahan lambung harus diatasi dengan cepat. Tindakan pengobatan awal dapat dilakukan selama endoskopi.
Jika terdapat pendarahan, dokter dapat melakukan prosedur atau cara mengatasi pendarahan lambung, di antaranya:
Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung
Apabila ditemukan bakteri jenis H. pylori saat pengambilan sampel jaringan lambung lewat endoskopi, dokter umumnya akan meresepkan antibiotik untuk melawan bakteri.
Untuk mengendalikan produksi asam lambung agar tidak timbul luka pada lambung, dokter jamak meresepkan obat untuk mengontrol produksi asam lambung supaya tidak berlebihan.
Obat-obatan ini dapat diminum secara langsung. Namun, bagi penderita yang sudah mengalami pendarahan lambung, obat-obatan bisa diberikan lewat pembuluh darah.
Sedangkan Untuk pendarahan lambung yang parah dan mengancam jiwa, dokter jamak melakukan tindakan pembedahan atau operasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.