Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Manfaat Brotowali, Obati Diabetes hingga Sakit Pinggang

Kompas.com - 04/05/2020, 10:18 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Sebagian masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan brotowali.

Di Jawa, brotowali juga dikenal dengan nama antawali, daun gadel, dan putrawali. Sedangkan di Sunda, brotowali lebih dikenal dengan nama andawali. Sementara di Bali, kerap disebut antawali.

Tanaman herbal ini sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi berbagai macam penyakit atau masalah kesehatan.

Brotowali merupakan tanaman semak berkayu memanjat dengan cara membelit. Tinggi atau panjang tanaman ini dapat mencapai 15 meter.

Baca juga: 8 Manfaat Temulawak Selain Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Bagian tanaman yang bisa digunakan sebagai obat yakni batang.

Batang tua tanaman brotowali memiliki ciri permukaannya berbintil-bintul sampai bertotol-totol Sedangan batang muda tidak berambut.

Kandungan kimia brotowali

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes Kemenkes RI mengungkap, ada banyak senyawa kimia yang terkandung di dalam tanaman brotowali.

Seluruh bagian tanaman brotowali antara lain mengandung senyawa berikut:

  • Zat pahit kolombin (2,22 persen)
  • Sedikit alkaloid (tinosporina, tinosporidina), N-feruloiltriptamina dan sekoisolarisiresinol)
  • Glikosida (pikroretin dan berberina)
  • Flavonoid (apigenin O-glikosida, palmatin, dan pikroretosida)
  • Terpenoid (tinosporid, tinosporasid, kordifoliosid A, B, dan C, tinokordifoliosid dan tinokordifolin
  • Lignin
  • Steroid (giloinsterol, β-sitosterol, dan 20-α-hidroksi ekdison)
  • Arabinogalaktan
  • Alkaloid kuatener
  • N-asetilnornusiferin
  • N-fotmil-annonain
  • N-formil-ornusiferin
  • Alkaloid berberin (hanya pada akar)

Manfaat brotowali

Ilustrasi Ekstrak Tanaman BrotowalKompas.com Ilustrasi Ekstrak Tanaman Brotowal

Oleh karena kandungan kimia tersebut, brotowali dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan.

B2P2TOOT Tawangmangu mengungkap, bagian batang dan daun brotowali digunakan untuk mengatasi radang, panas, dan mengobati malaria.

Baca juga: Bagaimana Baiknya Konsumsi Kunyit dan Temulawak Saat Pandemi Covid-19?

Tak hanya di Indonesia, infusa dan dekokta batang brotowali digunakan juga di Malaysia, Thailand, dan Filipina untuk mengatasi berbagai keluhan pada kulit akibat bakteri, parasite, gatal dan luka bakar.

Selain itu, batang brotowali juga dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah berikut:

  • Gangguan lambung, seperti tukak lambung dan penambah nafsu makan
  • Diare
  • Demam
  • Gula darah tinggi atau diabetes
  • Obat kecacingan pada anak

Disebut juga batang brotowali digunakan untuk pengobatan penyakit kuning dan sebagai obat oles atau plester untuk menghilangkan sakit pinggang.

Kepala Seksi (Kasi) Kerja sama dan Jaringan Informasi B2P2TOOT Tawangmangu, Tri Widayat, MS.c, menyampaikan penelitian ekstrak brotowali untuk terapi diabetes telah dilakukan pada hewan coba.

Baca juga: 6 Manfaat Kumis Kucing, Obati Encok hingga Hipertensi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau