"Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek antihiperglikemik brotowali tidak terganggu oleh serapan glukosa di intestinal maupun serapan gula ke sel perifer," jelas Tri saat dimintai informasi Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Efek antihiperglikemik kemungkinan berhubungan dengan stimulasi pelepasan insulin via modulasi konsentrasi Ca pada sel beta.
Pada penelitian lain dinyatakan bahwa brotowali memiliki efek menambah nafsu makan, sebagai pembanding digunakan obat standar megestrol acetate.
Cycloeudalenol dan cycloeucalenone yang terkandung pada batang brotowali dinyatakan memiliki efek kardiotonik.
Sementara itu, uji toksitas akut dari esktrak brotowali pada tikus memperlihatkan bahwa ekstrak dengan dosis tertinggi 4 g/kg berat badan yang diberikan per oral tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda toksisitas.
Dari hasil uji toksisitas kronik pada tikus, diketahui bahwa ekstrak brotowali berpotensi toksik terhadap hari dan ginjal sehingga disarankan bagi para penderita gangguan ginjal untuk menghindari penggunaan pada dosis tinggi dan pada waktu yang lama.
Baca juga: 8 Makanan Penambah Produksi ASI secara Alami
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan atau khasiat sebagai obat diabetes, brotowali perlu diramu dengan bahan lain.
Berikut formulanya:
Cara penggunaan:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.