KOMPAS.com - Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang bisa menyebabkan peradangan kronis pada tubuh.
Peradangan yang disebabkan lupus bisa mempengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Penyakit ini juga sulit didiagnosis karena gejalanya seringkali menyerupai penyakit lain.
Namun, gejala khas dari lupus adalah munculnya ruam wajah serupa sayap kupu-lupu yang membentang di kedua pipi.
Beberapa orang dilahirkan dengan kecenderungan mengembangkan lupus, yang mungkin dipicu oleh infeksi, obat-obatan tertentu atau bahkan sinar matahari.
Baca juga: 7 Khasiat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan
Melansir Mayo Clinic, gejala lupus bisa muncul tiba-tiba atau berkembang secara perlahan.
Gejala juga bisa muncul ringan, berat, sementara atau permanen. Gejala lupus yang dialami setiap orang juga tergantung pada sistem tubuh mana yang dipengaruhi oleh penyakit tersebut.
Namun, gejala yang paling umum antara lain:
Sebagian besar penyakit lupus terjadi karena kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.
Mereka yang memiliki kecenderungan bawaan untuk lupus dapat terserang penyakit tersebut ketika bersentuhan dengan sesuatu di lingkungan yang dapat memicu lupus.
Sebagian besar kasus kupus belum diketahui apa penyebabnya. Namu, hal-hal berikut ini bisa menjadi pemicu umum penyakit lupus:
1. Sinar matahari
Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.
2. Infeksi
Memiliki infeksi dapat menyebabkan lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.
3. Konsumsi obat-obatan
Lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti-kejang dan antibiotik.
Penderita lupus karena pemakaian obat tertentu biasanya menjadi lebih baik ketika mereka berhenti minum obat.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan seperti gaya hidup merokok, stres, dan paparan racun seperti debu silika bisa menjadi penyebab potensial lupus.
5. Genetika
Lebih dari 50 gen yang terkait dengan lupus telah diidentifikasi. Selain itu, memiliki riwayat keluarga yang menderita lupus juga dapat meningkatkan risiko yang sama.
6. Hormon
Beberapa penelitian menunjukkan kadar hormon abnormal, seperti peningkatan kadar estrogen, dapat berkontribusi terhadap lupus.
Baca juga: Mengenal Sindrom Peter Pan yang Bikin Orang Dewasa Jauh dari Sukses
Hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit ini. Namun, ada banyak jenis perawatan yang dapat membantu mengelola gejala lupus.
Pengobatan untuk lupus berfokus pada beberapa faktor berikut:
Obat-obatan yang diberikan untuk pasien lupus biasanya bekerja dengan cara berikut:
Mengikuti rejimen pengobatan yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan sangat penting dalam membantu mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang normal bagi penderita.
Gejala lupus yang dialami pasien juga dapat berubah seiring waktu. Karena itu, penyedia layanan kesehatan dapat mengubah obat atau menyesuaikan dosis obat yang biasa dikonsumsi pasien.
Selain pengobatan, penyedia layanan kesehatan juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk membantu mengelola gejala lupus.
Berikut perubahan gaya hidup untuk mengelola gejala lupus:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.