KOMPAS.com – Ketika Lebaran tiba, makanan seperti ketupat dan lontong kerap dihadirkan sebagai bahan makanan pilihan selain nasi.
Dua makanan ini biasanya disantap dengan menu makanan khas Idul Fitri lainnya, seperti opor ayam, rendang, semur, atau sambel ati kentang.
Meskipun berasal dari bahan dasar yang sama, yakni beras, tetapi citarasa dan tekstur ketupat, lontong, ataupun nasi berbeda-beda.
Hal itulah yang membuat orang-orang memiliki kegemaran masing-masing akan ketiga makanan sumber karbohidrat dan kalori ini.
Baca juga: Telur Ayam, Telur Bebek, atau Telur Puyuh, Mana yang Lebih Sehat?
Namun, dari segi kesehatan, sebenarnya lebih sehat mana antara nasi, ketupat, atau lontong?
Beberapa dari Anda mungkin pernah menyimpan pertanyaan tersebut.
Untuk mengetahui jawabannya, Anda perlu tahu dulu cara membuat nasi, ketupat, dan lontong.
Pada umumnya ketupat dan lontong dimasak atau dikukus setelah beras dimasukkan ke wadah daun.
Ketupat biasanya dibungkus menggunakan wadah daun yang dibuat dari janur, sedangkan lontong dibungkus dengan daun pisang.
Wadah daun yang sudah diisi dengan beras tersebut biasanya tidak diisi penuh sehingga memberi ruang bagi beras untuk mengembang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.