KOMPAS.com - Banyak orang merasakan kantuk tak tertahankan sepanjang hari hingga membuat produktivitas kerja mereka terganggu.
Rasa kantuk tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kurang tidur pada malam hari atau kualitas tidur yang terganggu.
Umumnya, orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur pada malam hari.
Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk bisa memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan kita.
Menurut pakar pengobatan tidur dari American Academy of Sleep Medicine, Lisa Shives, kurang tidur bisa meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, stroke, diabetes, obesitas, dan demensia.
"Namun, beberapa orang masih bisa merasakan kantuk sepanjang hari meski telah tidur malam yang cukup," tambahnya.
Bisa jadi, rasa kantuk yang terjadi karena adanya gangguan tidur yang memengaruhi kualitas tidur kita pada malam hari.
Gangguan tidur membuat kita tak bisa tidur dengan nyenyak atau melakukan hal aneh selama tidur, seperti berjalan sambil tidur.
Gangguan tidur juga bisa membuat seseorang mengalami "sleep attacks" atau tertidur secara tiba-tiba pada siang hari.
Mereka yang menderita gangguan tidur biasanya mengalami gejala-gejala berikut:
Ada berbagai jenis gangguan tidur yang bisa mengganggu kualitas tidur kita. Melansir Web MD, berikut jenis-jenis gangguan tidur dan ciri-cirinya:
Insomnia juga bagian dari gangguan tidur dan memerlukan perawatan khusus. Mereka yang mengalami insomnia biasanya kesulitan untuk tertidur atau sering kali terbangun saat tidur. Gangguan ini bisa membuat penderitanya merasa lelah usai bangun tidur.
Gangguan tidur ini menyebabkan orang mendengkur, napas terengah-engah, henti napas, dan bangun tiba-tiba saat tertidur.
Penderita sleep apnea juga sering kali merasakan kantuk pada siang hari dan berisiko besar mengalami tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
Sindrom ini menyebabkan dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkan kaki saat tertidur.