KOMPAS.com – Santan sering kali dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk membuat berbagai jenis makanan.
Penggunaan air perahan kepala yang sudah dikukur ini memang dikenal bisa meningkatkan cita rasa masakan sehingga terasa lebih gurih dan nikmat.
Untuk makanan ringan, santan di antaranya bisa dimanfaatkan untuk membuat cookies, puding, ataupun roti.
Bahan makanan ini juga bisa disajikan sebagai bahan campuran untuk membuat minuman es buah yang segar.
Baca juga: 3 Cara Memasak Santan agar Tak Jadi Berbahaya untuk Kesehatan
Tak hanya itu, sudah menjadi pengetahuan bersama, santan kerap pula dipakai sebagai bahan campuran untuk memasak sayur atau makanan berat.
Di suasana Lebaran sendiri, santan sering kali ditemui dalam menu masakan khas hari raya tersebut, seperti opor ayam atau rendang daging.
Namun, karena dianggap dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, makanan itu terpaksa dihindari oleh sebagian orang.
Apakah Anda termasuk yang demikian? Benarkah masakan bersantan bisa sebabkan hipertensi?
Melansir Buku Hipertensi Bukan untuk Ditakuti (2014) oleh Yunita Indah Prasetyaningrum, S.Gz, anggapan mengenai mengonsumsi masakan bersantan bisa menyebabkan hipertensi, tidak sepenuhnya keliru.
Masakan bersantan memang sebaiknya dihindari, khususnya bagi siapa saja yang telah menderita hipertensi.
Baca juga: Waspadai Efek Buruk Makan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.