Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayang Dilewatkan, Pahami Berbagai Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan

Kompas.com - 26/05/2020, 09:20 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Ketika kita memikirkan hal itu terus-menerus, diri kita bisa dipenuhi oleh dendam, kebencian dan amarah.

Menurut psikolog klini Karen Swartz, menyimpan dendam hanya menimbulkan bebas fisik yang besar.

Selain itu, amarah yang kita pendam karena sakit hati, luka atau rasa kecewa juga membuat tubuh berada dalam respon "fight or flight" yang bisa meningkatkan detak jantung, tekanan darah serta menurunkan respon imun.

Hal itu menyebabkan kita berisiko mengalami depresi, penyakit jantung dan diabetes.

"Dengan memaafkan, tingkat stres menurun yang membuat kesehatan fisik dan mental meningkat," tambah Swartz.

Baca juga: Kabar Baik, Olahraga Bantu Kulit Sehat dan Glowing

Selain itu, menyimpan luka atau sakit hati terlalu lama bisa membuat kita mengalami hal-hal berikut:

  • membawa amarah dan kecewa ke dalam setiap hubungan dan pengalaman baru
  • terlalu larut dalam masa lalu sehingga tidak dapat menikmati saat ini
  • depresi atau cemas
  • merasa hidup tidak memiliki makna atau tujuan.

Cara memaafkan

Bagi sebagian orang, memaafkan bukan hal yang mudah. Memaafkan memang membutuhkan komitmen dan proses yang berbeda bagi tiap individu.

Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Berikut tips agar bisa memaafkan:

  • pahami manfaat memaafkan bagi kehidupan
  • identifikasi apa yang perlu disembuhkan dan siapa yang perlu kita maafkan serta apa tujuan kita memaadkannya
  • bergabung dengan kelompok pendukung atau meminta bantuan psikolog
  • akui emosi negatif yang terjadi akibat sakit hati dan pahami bagaimana emosi tersebut mempengaruhi perilaku kita, lalu berusahalah untuk melepaskannya
  • lepaskan pikiran bahwa Anda adalah "korban" dan cobalah berpikir mengapa orang tersebut menyakiti atau mengecewakan Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com