Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati, Sering Pakai Ponsel Berisiko Alami Sindrom Carpal Tunnel

Kompas.com - 28/05/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Artritis reumatoid dan kondisi lain yang dipicu oleh inflamasi dapat memengaruhi lapisan di sekitar tendon pergelangan tangan dan memberi tekanan pada saraf median.

4. Perubahan cairan tubuh

Retensi cairan dapat meningkatkan tekanan di area carpal tunnel dan membuat saraf median iritasi. Hal ini biasanya terjadi selama kehamilan dan menopause.

5. Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan anastrozole (Arimidex), obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, bisa meningkatkan risiko sindrom carpal tunnel.

Baca juga: 11 Penyebab Dada Bagian Tengah Sakit Saat Bangun Tidur

Pencegahan

Untuk mencegah sindrom ini, kita harus meminimalisir stres atau tekanan pada area tangan dengan metode berikut:

- Hati-hati saat mencengkeram

Mengurangi kekuatan dan mengendurkan cengkeraman tangan. Jika pekerjaan Anda melibatkan mesin kasir atau keyboard, misalnya, tekan tombol dengan lembut.

- Sering mengistirahatkan tangan

Tekuk telapak dan pergelangan tangan secara berkala. Cara ini sangat penting jika Anda menggunakan peralatan yang mengeluarkan getaran atau yang mengharuskan Anda mengerahkan banyak tenaga.

- Perbaiki postur tubuh

Postur tubuh yang terlalu membungkuk bisa memperpendek otot leher dan bahu serta menekan saraf di leher.

Hal ini dapat memengaruhi pergelangan tangan, jari, dan tangan, serta dapat menyebabkan sakit leher.

Pengobatan

Sindrom carpal tunnel bisa diatasi dengan operasi. Namun, hal itu hanya dilakukan jika sindrom telah memasuki kondisi serius.

Selain itu, sindrom ini juga bisa diatasi dengan pemberian obat antiinflamasi seperti ibuprofen, aspirin atau pereda nyeri. Mengompres tangan dengan air dingin juga bisa meredakan rasa nyeri akibat sindrom ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com