3. Tak perlu pakai makeup
Bahan-bahan makeup diketahui bisa mengiritasi kulit dan menyumbat pori-pori pada bagian kulit yang tertutup masker.
Apabila ingin tetap menggunakan makeup, pilih yang memiliki formula ringan.
4. Pilih masker kain yang tepat
Masker kain yang dibuat dari bahan katun bisa jadi pilihan untuk mencegah iritasi kulit.
Pembuatan masker kain dari bahan katun diketahui tidak pula menyulitkan untuk bisa bernapas.
Baca juga: Dokter: Masker Hanya Efektif jika Diiringi Kebiasaan Cuci Tangan
5. Pastikan masker kain dicuci bersih
dr. Pras mengungkap sisa-sisa deterjen yang dipakai mencuci masker kain bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan iritasi kontak, sehingga memicu datangnya jerawat.
dr. Pras manyampaikan jerawat sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Apabila ingin ada tindakan manipulasi pada jerawat, lebih baik jangan dilakukan sembarangan atau dikonsultasikan dulu dengan dokter kulit.
dr. Pras menyampaikan, tindakan manilupasi secara sembarangan pada jerawat berisiko menyebabkan perlukaan di wajah.
Baca juga: 6 Bahaya Memencet Jerawat Menurut Dokter Spesialis Kulit
"Kalau kita mengalami jerawat dengan peradangan, jangan mudah sekali-kali dipencet, di-facial, dikeluarkan, diekstraksi, atau digaruk-garuk," jelas dr. Pras.
dr. Pras tidak bisa menyampaikan kapan idealnya waktu dilakukannya tindakan manipulasi pada jerawat. Pasalnya, masing-masing orang kondisinya sangat mungkin berbeda.
"Kami mesti melihat dulu karena jerawat itu masalah individual sekali. Nanti dicari tahu kapan perlunya facial," jelas Pras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.