KOMPAS.com - Hipoksia adalah kondisi saat jaringan tubuh kekurangan oksigen.
Melansir Web MD, kondisi ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan oksigen dalam darah (hipoksemia).
Berikut penjelasan apa itu hipoksia, gejala hipoksia, penyebab hipoksia, dan cara mengatasi hipoksia.
Baca juga: Pakai Masker untuk Cegah Corona Tak Bikin Keracunan Karbon Dioksida
Melansir Cleveland Clinic, hipoksia bisa muncul karena tubuh mengalami hipoksemia.
Hipoksemia adalah kondisi saat kadar oksigen dalam darah di bawah ambang batas normal.
Saat kadar oksigen dalam darah terlalu rendah, kinerja organ di dalam tubuh bisa ikut terganggu.
Sebagai informasi, darah mengalirkan oksigen ke setiap sel di dalam tubuh.
Dengan asupan oksigen tersebut, organ di dalam tubuh bisa berfungsi optimal.
Dalam kondisi ringan, hipoksemia bisa menyebabkan sakit kepala dan sesak napas.
Tak hanya itu, hipoksemia juga bisa menyebabkan kadar oksigen di jaringan tubuh rendah atau hipoksia.
Dalam kasus yang parah, kekurangan oksigen ini bisa mengganggu fungsi jantung dan otak.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Masker serta Face Shield untuk Cegah Corona
Penderita hipoksia bisa merasakan beragam gejala saat jaringan tubuhnya kekurangan oksigen. Beberapa gejala hipoksia yang umum di antaranya:
Baca juga: Bisakah AC Jadi Sarana Penularan Virus Corona?
Selama serangan asma, saluran udara jadi menyempit. Sehingga, udara jadi sulit masuk sampai ke paru-paru.
Refleks batuk untuk membersihkan paru-paru dalam kondisi kekurangan oksigen justru membuat tubuh semakin boros oksigen.