KOMPAS.com - Minum susu sudah tak diragukan lagi manfaatnya bagi kesehatan.
Namun, susu sapi yang biasa dikonsumsi banyak orang diklaim tinggi lemak sehingga tak baik dikonsumsi bagi penderita obesitas atau berat badan berlebih.
Bagi orang yang intoleran terhadap laktosa, minum susu sapi bisa mengakibatkan kram perut, kembung, dan diare.
Sebagai alternatif, susu yang terbuat dari kedelai pun menjadi alternatif konsumsi harian.
Susu kedelai juga diklaim sebagai sumber protein nabati yang baik.
Penelitian pun menunjukan susu kedelai membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Baca juga: Vitamin D Dosis Tinggi Tak Efektif Tangkal Covid-19, Kok Bisa?
Susu kedelai biasanya memiliki lebih sedikit lemak jenuh daripada susu sapi. Namun, susu sapi memiliki lebih banyak kalsium yang bagus untuk pertumbuhan tulang.
Susu sapi juga mengandung lebih banyak vitamin, seperti vitamin B12 dan vitamin D.
Namun, belakangan ini susu kedelai yang dijual di pasaran diperkaya dengan kalsium dan nutrisi yang mirip dengan susu sapi.
Sebaliknya, susu sapi dalam kemasan juga ada yang mengandung rendah lemak tetapi keduannya adalah sumber protein dan kalsium yang baik.
"Namun, konsumsi susu kedelai yang dibarengi diet rendah lemak jenuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga mengurangi risiko penyakit jantung," kata ahli diet Christine Ong.
Susu sapi murni mengandung lemak paling tinggi dari semua jenis susu. Dalam satu gelas susu sapi mengandung nutrisi berikut:
Namun, menghilangkan lemak dapat mengurangi jumlah nutrisi tertentu dalam susu, termasuk vitamin E dan K.
Baca juga: Sayang Dilewatkan, Ini 5 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan
Susu kedelai terbuat dari kedelai dan air yang disaring. Seperti alternatif susu nabati lainnya, susu kedelai biasanya mengandung pengental untuk meningkatkan konsistensi dan umur simpan.
Satu cangkir susu kedelai tanpa pemanis biasanya mengandung:
Karena berasal dari tumbuh-tumbuhan, susu kedelai biasanya bebas kolesterol dan rendah lemak jenuh.