Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitamin D Dosis Tinggi Tak Efektif Tangkal Covid-19, Kok Bisa?

Kompas.com - 04/06/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Asupan vitamin D sangat penting untuk kesehatan gigi dan tulang kita.

Jenis vitamin ini juga membantu tubuh memperkuat sistem imun sehingga melindungi kita dari berbagai infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit menular.

Namun, apakah vitamin D efektif untuk mengobati Covid-19?

Melansir laman Cleveland, kekurangan vitamin D memang membuat kita rentan terkena penyakit menular, termasuk Covid-19.

Penelitian juga membuktikan, asupan vitamin D yang rendah meningkatkan risiko infeksi dan kematian.

Riset tersebut dilakukan di Eropa dengan meneliti masyarakat di negara-negara Eropa Selatan dan Eropa Utara.

Baca juga: 7 Buah dan Sayur yang Baik Dikonsumsi untuk Menghilangan Bekas Jerawat

Dalam penelitian itu, para ilmuwan menemukan negara-negara Eropa selatan, seperti Italia dan Spanyol, memiliki jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 terbanyak daripada negara-negara di Eropa Utara.

Setelah di analisis, peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat di Eropa Selatan mendapatkan asupan vitamin D yang kurang daripada masyarakat di Ero[a Utara.

Seperti yang dipaparkan oleh ahli kesehatan, sinar matahari adalah sumber utama vitamin D.

Paparan matahari di Eropa Selatan lebih sedikit daripada Eropa Utara. Itu sebabnya, asupan vitamin D yang di terima masyarakat di negara Eropa Selatan lebih sedikit.

Menurut ahli kedokteran keluarga Donald Ford, temuan dalam riset tersebut masih memerlukan tinjauan lebih lanjut.

Itu sebabnya, ia menyarankan kita untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambah asupan vitamin D.

"Banyak orang berasumsi asupan vitamin D dosis tinggi bisa mengatasi dan mencegah Covid-19. Itu kesimpulan yang tidak tepat," ucap Ford.

Menurut Ford ada banyak faktor yang memnyebabkan seseorang rentang terinfeksi Covid-19 dan mengalami komplikasi serius akibat penyakit menular tersebut.

Jadi, kita harus berhati-hati sebelum memutuskan untuk menambahkan asupan vitamin atau mengonsumsi obat tertentu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau