KOMPAS.com - Kopi mengandung kafein yang merupakan zat psikoaktif paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Bahkan, kafein juga kerap ditambahkan dalam suplemen pembakar lemak. Konsumsi kafein juga diklaim bisa mempercepat metabolisme yang membantu menurunkan berat badan. Benarkah demikian?
Sebenarnya, bukan hanya kafein zat dalam kopi yang bisa mempengaruhi metabolisme. Berikut zat dalam kopi yang berpengaruh pada metabolisme:
- Theobromine
Stimulan utama dalam kakao ini juga ditemukan pada kopi.
- Theophilin
Stimulan yang juga ditemukan pada kakau dan kopi ini telah digunakan untuk mengobati asma.
- Asam klorogenik
Salah satu senyawa aktif biologis utama dalam kopi yang dapat membantu memperlambat penyerapan karbohidrat.
Baca juga: Ingin Kembali Olahraga di Gym, Begini Baiknya
Kafein bekerja dengan cara memblokir neurotransmitter penghambat yang disebut adenosine.
Saat adenosin diblokir, kafein meningkatkan pembakaran neuron dan melepaskan neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin.
Hal inilah yang bisa memicu kita agar tetap waspada dan aktif saat merasa lelah.
Kafein juga merangsang sistem saraf yang mengirimkan sinyal langsung ke sel-sel lemak untuk memicu proses pemecahan lemak.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kadar hormon epinefrin dalam darah. Epinefrin bergerak melalui darah ke jaringan lemak untuk memecah lemak dan melepaskannya ke dalam darah.
Namun, melepaskan asam lemak ke dalam darah tidak membantu menghilangkan lemak tubuh kecuali kita membakar lebih banyak kalori daripada yang kita konsumsi. Kondisi ini dikenal sebagai keseimbangan energi negatif.