KOMPAS.com - Kelahiran buah hati merupakan salah satu kebahagiaan tersendiri bagi para orangtua. Sayangnya, beberapa bayi yang baru lahir mengalami sakit kuning.
Hal ini tentu membuat para orangtua merasa khawatir terhadap kondisi sang buah hati.
Sebenarnya, penyakit kuning atau jaundice adalah kondisi yang dapat terjadi pada bayi yang baru lahir. Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya.
Baca juga: Ilmuwan Inggris Kembangkan Aplikasi Deteksi Penyakit Kuning pada Bayi
Meski begitu, dalam beberapa kasus, bayi kuning juga bisa disebabkan oleh kondisi yang serius dan harus segera ditangani oleh dokter.
Lalu, apa sih sebenarnya penyakit kuning pada bayi baru lahir itu?
Merangkum dari laman American Pregnancy, penyakit kuning merupakan kondisi yang dapat terjadi pada bayi baru lahir, dalam 2-3 hari setelah kelahiran.
Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak bilirubin dalam darah bayi.
Bilirubin sendiri adalah zat kuning yang berasal dari pemecahan normal sel darah merah.
Dalam kondisi normal, hati akan mengeluarkan bilirubin dari darah dan mengeluarkannya dari tubuh melalui usus.
Bayi mengalami sakit kuning ketika bilirubin menumpuk lebih cepat daripada kerja hati yang memecah dan mengeluarkannya dari tubuh.
Sebagian besar penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ada pula kondisi yang membuat bayi membutuhkan perawatan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam tubuh.
Seperti namanya, penyakit ini memiliki gejala kulit tubuh dan mata bayi baru lahir berwarna kuning.
Penyakit kuning biasanya muncul pertama kali pada wajah kemudian akan bergerah ke bawah tubuh, dada, perut, lengan, dan kaki.
Jika kadar bilirubin sangat tinggi, bagian bawah lutut dan di atas telapak tangan sang bayi akan terlihat kuning.
Salah satu cara mudah memeriksa apakah bayi Anda mengalami penyakit ini dengan menekan jari Anda ke kulit bayi.
Pada bayi tanpa penyakit ini, kulit akan berubah putih. Namun, pada bayi kuning warna kulitnya akan terlihat kuning.
Baca juga: Mengenal Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Kartika Putri dan Pemicunya
Selain itu, beberapa gejala yang kerap terjadi saat bayi mengalami penyakit ini, di antaranya:
- demam
- bayi terlihat lemas atau mengantuk terus menerus
- sulit menyusu
- rewel
Melansir dari emedicinehealth.com, meski dalam kasus umum penyakit ini tidak berbahaya, tapi pada kasus tertentu kadar bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak bayi.
Selain itu, jika penyakut kuning dibiarkan tanpa pengobatan hingga kadar bilirubin mencapat batas 25 mg, ada kemungkinan bayi bisa mengalami cerebal palsy, tuli atau kerusakan otak tertentu.