Akibatnya mungkin saja terjadi gagal jantung atau serangan jantung.
Baca juga: Bercinta Bagi Penderita Hipertensi, Bagaimana Baiknya?
Aneurisma adalah tonjolan abnormal pada dinding arteri yang sewaktu-waktu bisa pecah.
Tonjolan tersebut terjadi akibat dinding arteri yang melemah.
Tekanan darah tinggi diketahui dapat melemahkan arteri. Hal inilah yang menyebabkan aneurisma muncul pada penderita hipertensi.
Ginjal adalah organ yang bertanggung jawab menyaring racun dari dalam darah dan membuangnya.
Selama proses penyaringan racun, ginjal bergantung pada banyak pembuluh darah.
Sayangnya, hipertensi dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras. Jika arteri sudah rusak, maka aliran darah ke ginjal akan terganggu.
Hal ini kemudian akan menyebabkan kerusakan ginjal kronis.
Pada orang dengan riwayat hipertensi, tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di salah satu area otak pecah.
Akibatnya, stroke dapat terjadi.
Gejala stroke yang terlihat di antaranya mati rasa atau kelumpuhan di beberapa bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki, hingga mulut.
Baca juga: Hati-hati, Kacang Mete Goreng Asin Tak Ramah Hipertensi
Seperti yang telah dibahas pada bagian lain, hipertensi diketaui dapat merusak pembuluh darah, tak terkecuali yang berada di sekitar retina mata.
Kerusakan pembuluh darah di sekitar mata itu bisa mebyebabkan retinopati hipertensi. Kabar buruknya, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk itu, pemeriksaan rutin baiknya dilakukan agar Anda bisa mengontrol tekanan darah tetap pada angka yang normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.