Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2020, 16:33 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Seriawan atau sariawan adalah luka kecil bernanah yang terbentuk di lapisan dalam mulut.

Melansir Cleveland Clinic, sariawan umumnya diawali dari borok berwarna putih atau kekuningan, yang dikelilingi radang kemerahan.

Awalnya, ukuran luka sariawan sangat kecil, kurang dari satu milimeter. Namun, lambat laun ukurannya bisa membesar sampai berdiameter lebih dari dua centimeter.

Luka atau borok sariawan kerap bikin makan dan bicara tak nyaman lantaran sangat menyakitkan.

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Sariawan Lebih Cepat

Penyebab sariawan

Para ahli sepakat kombinasi sejumlah faktor bisa menjadi penyebab sariawan. Melansir Mayo Clinic, berikut sederet alasan sariawan itu gara-gara apa saja:

  • Cedera pada lapisan mulut

Beberapa kebiasaan sederhana tanpa disadari bisa jadi penyebab kenapa seseorang bisa sariawan.

Misalkan cara menyikat gigi yang terlalu kencang, makan terburu-buru, berbicara, sampai gigi tergigit bisa menimbulkan cedera pada lapisan dalam mulut.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Sariawan saat Puasa

  • Iritasi karena produk perawatan mulut

Sejumlah orang tidak kuat dengan zat tertentu pada produk perawatan mulut.

Salah satu yang paling banyak memicu iritasi di mulut adalah pasta gigi dan obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfate.

  • Sensitif makanan tertentu

Beberapa orang yang sensitif pada suatu asupan bisa sariawan gara-gara makan atau minum menu tertentu.

Pencetusnya bisa karena cokelat, kopi, stroberi, telur, kacang-kacangan, keju, makanan pedas, dan asam.

Setelah mengonsumsi asupan tersebut, reaksi penderitanya biasanya langsung sariawan.

Baca juga: Bau Mulut? Cegah dengan Bersihkan Lidah Selama 2 Menit

  • Kurang zat gizi tertentu

Pemenuhan asupan bergizi lengkap dan seimbang perlu untuk menunjang kesehatan tubuh.

Panas dalam atau sariawan bisa disebabkan kekurangan mengonsumsi vitamin B-12, zinc, folat, dan zat besi.

  • Infeksi bakteri

Bakteri Helicobacter pylori dapat menyebabkan infeksi di mulut dan memicu sariawan.

Bakteri ini termasuk jenis yang sama penyebab penyakit tukak lambung.

Baca juga: Tasya Farasya Ingatkan Bahaya Behel Abal-abal, Dokter: Bisa Kanker Mulut

  • Perubahan hormon menstruasi

Perubahan hormon menjelang dan saat haid dapat berimbas pada fisik dan mental.

Salah satunya, wanita jadi gampang terkena sariawan saat hormonnya mengalami perubahan selama menstruasi.

  • Stres

Tak hanya masalah fisik, masalah emosional juga bisa memicu sariawan.

Saat tubuh stres emosional, seluruh bagian tubuh bisa mengalami peradangan, termasuk di bagian mulut.

Baca juga: Pakai Behel, Adakah Makanan Pantangannya?

Sariawan karena penyakit

ilustrasi sariawanshutterstock ilustrasi sariawan
Sariawan juga bisa timbul gara-gara kondisi kesehatan atau penyakit tertentu, di antaranya:

  • Penyakit seliaka (gangguan usus serius karena alergi gluten)
  • Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa
  • Penyakit Behcet (kelainan langka yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk mulut)
  • Sistem imun rusak dan menyerang sel sehat di tubuh, termasuk mulut
  • HIV/AIDS

Baca juga: Waspada, Suka Makan Es Batu Berisiko Rusak Gigi dan Tanda Anemia

Faktor risiko sariawan

Penyakit sariawan dapat diderita siapa saja. Tapi, masalah kesehatan ini lebih kerap diidap remaja, orang dewasa, dan lebih sering diderita wanita.

Orang yang kerap sariawan umumnya juga memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa.

Hal itu bisa dipengaruhi faktor keturunan atau faktor lingkungan seperti kebiasaan makan dan alergi.

Kebanyakan sariawan bisa sembuh dalam hitungan hari sampai dua minggu.

Segera ke dokter apabila sariawan ukurannya sangat besar atau luka tak kunjung sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com