Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 14/07/2020, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Saat merawat tali pusar yang harus orangtua perhatikan adaah jaga tali pusar tetap kering dan bersih.

7. Demam

dr. Andy berpendapat para orangtua cukup penting untuk menyimpan termometer di rumah.

Alat ini tidak lain diperlukan untuk memastikan suhu badan sang buah hati sewaktu-waktu.

Bayi dapat didiagnosis mengalami demam ketika suhu tubuhnya terpantau lebih dari 37,5 derajat Celsius.

Jika mendapati bayi demam, para orangtua dianjurkan sesering mungkin untuk mencegah kekurangan cairan.

Selain itu, pertolongan pertama pada bayi demam, bisa juga dilakukan dengan mengganti pakaian mereka dengan baju yang tipis agar panas cepat menguap.

Baca juga: 5 Cara Mengompres yang Benar Agar Demam Anak Cepat Turun

“Orangtua juga bisa memberikan kompres hangat di dahi dan ketiak,” kata dia.

Sementara itu, jika suhu tubuh bayi tidak turun dan malah mencapai suhu 38 derajat Celsius, para orangtua sebaiknya meminta bantuan dokter.

8. Mata bernanah

Nanah pada mata bayi baru lahir bisa menjadi tanda adanya infeksi yang berasal dari proses persalinan.

Untuk mengatasi masalah ini, para orangtua bisa melakukan tindakan berupa membersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat.

Jika nanah yang keluar dalam jumlah berlebih atau sulit diatasi, para orangtua bisa berkonsultasi dengan dokter.

9. Kulit bayi kuning

dr. Andy menerangkan, kuning pada bayi pada umumnya terjadi karena bayi kurang minum ASI.

Tapi, jika kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang dari 24 jam setelah lahir atau lebih dari 14 hari setelah lahir dan menjalar hingga telapak tangan dan kaki, para orangtua patut cemas. Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit kuning.

Baca juga: 6 Penyebab Kuning pada Bayi Baru Lahir

Para orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter jika mendapati bayi mereka memiliki gejala penyakit kuning.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com