Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2020, 19:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit rematik adalah penyakit radang sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun.

Rematik dalam bahasa medis dikenal dengan istilah Rheumatoid arthritis (RA).

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tapi yang paling sering adalah sendi di pergelangan tangan, jari tangan, lutut, dan pergelangan kaki.

Baca juga: 5 Gejala Rematik yang Harus Diwaspadai

Sendi-sendi lain yang mungkin diserang adalah sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang, termasuk sambungan antartulang yang sangat kecil di telinga bagian dalam.

Serangan rematik biasanya simetris, yaitu menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh.

Apabila kaki kanan mengalami nyeri, biasanya akan terjadi juga di kaki kiri atau sebaliknya.

Sayangnya, rematik tak hanya bisa menimbulkan rasa nyeri dan kekakuan pada sendi.

Jika terlambat ditangani atau terus dibiarkan, rematik pada kenyatannya dapat memengaruhi fungsi organ tubuh vital, seperti pembuluh darah, kulit, paru-paru, dan jantung.

Cara menyembuhkan rematik secara alami

Hingga saat ini memang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan rematik secara total.

Namun, ilmu pengobatan telah berkembang dengan pesat dalam 20 tahun terakhir, sehingga muncul obat-obatan yang setidaknya mampu membatasi kerusakan sendi dan mengelola gejala rematik.

Baca juga: 8 Penyebab Rematik yang Harus Diwaspadai

Dengan perawatan yang tepat, banyak penderita rematik dilaporkan bisa menjalani kehidupan yang normal dan aktif.

Selain dengan obat-obatan kimia, para penderita rematik sebenarnya dapat pula mencoba cara mengobati rematik secara alami.

Langkah ini ditujukan juga untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat rematik dan memperlambat perkembangannya. Bagaimana saja caranya?

1. Cukup tidur

Melansir Health Line, cukup tidur penting bagi semua orang, tetapi hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang menderita rematik.

Studi pada 2018 menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi tingkat rasa sakit dan kemampuan penderita rematik untuk bergerak.

Usahakan untuk tidur setidaknya 8 jam setiap malam.

Jika Anda mengalami insomnia atau jika Anda mengira apnea tidur, bicarakan dengan dokter untuk diagnosis dan rencana perawatan.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

2. Olahraga teratur

Olahraga teratur adalah cara yang bagus untuk memperkuat otot dan meningkatkan jangkauan gerak sendi.

Penelitian pada 2014 menemukan bahwa olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur dan kelelahan pada orang dengan rematik.

Pilih olahraga yang tidak menekankan persendian. Misalnya, jalan cepat atau berenang.

Anda tidak dianjurkan untuk melakukan olahraga yang memiliki risiko tinggi karena aktivitas ini malah bisa memperparah gejala rematik.

Ketika berolahraga, tenanglah ketika persendian Anda terasa nyeri atau meradang. Ambil waktu untuk istirahat hingga nyeri sendi mereda.

Sementara itu, jika tak percaya diri untuk melakukan olahraga sendiri, Anda juga bisa meminta bantuan atau berkonsultasi dengan fisioterapis.

Baca juga: Osteoarthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

3. Yoga

Studi pada 2013 menemukan bahwa berlatih yoga selama 6 minggu dapat meningkatkan suasana hati, kelelahan, dan penerimaan nyeri kronis pada wanita muda dengan gejala rematik.

Studi lain pada 2017 mengungkap, yoga juga dapat mengurangi nyeri dan peradangan rematik, serta meningkatkan kualitas hidup.

Seperti latihan lainnya, buat modifikasi apa pun yang Anda butuhkan untuk meminimalkan tekanan sendi dan menghindari rasa sakit saat melakukan yoga.

Anda juga dapat mencoba menggunakan alat peraga jika memerlukan bantuan dengan pose tertentu.

4. Tai chi

Tai chi adalah seni bela diri Tiongkok yang menggabungkan gerakan lambat, lembut dengan kesadaran dan pernapasan dalam.

Olahraga ini dapat melatih pikiran, tubuh, dan roh.

Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa mengambil kelas tai chi dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan dukungan sosial pada orang dengan gejala rematik.

Studi lain mengungkap, bahwa tai chi juga dapat meningkankan fungsi fisik dan meringankan nyeri sendi pada orang dengan osteoarthritis.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Asam Urat yang Harus Diwaspadai

Pastikan Anda mengambil pelajaran tai chi dari instruktur berpengetahuan, dan jangan melakukan gerakan yang membuat rasa sakit lebih buruk.

5. Pijat

Pijat dapat dilakukan oleh terapis terlatih, anggota keluarga, atau Anda sendiri, dan dapat memperbaiki gejala rematik.

Sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa setelah satu bulan, orang-orang dengan rematik yang menerima pijatan tekanan sedang memiliki lebih sedikit rasa sakit, kekuatan cengkeraman yang lebih, dan peningkatan rentang gerak dibandingkan mereka yang menerima pijatan tekanan ringan.

Beri tahu ahli terapi Anda jika Anda mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan selama pijatan sehingga mereka dapat melakukan penyesuaian.

7. Meditasi mindfulness

Mindfulness adalah momen kesadaran saat di mana kita berlatih membawa perhatian penuh untuk apa pun yang kita lakukan pada saat itu.

Baca juga: 7 Komplikasi Asam Urat yang Harus Diwaspadai

Melakukan mindfulness dapat membantu penderita rematik rileks dan mengatasi rasa sakit dan gejala lainnya dengan lebih baik.

Sebuah tinjauan penelitian pada 2018 menemukan bahwa orang-orang dengan rematik yang berlatih meditasi mindfulness telah meningkatkan kesejahteraan dan hasil kesehatan.

Sementara, ulasan penelitian pada 2020 menunjukkan bahwa intervensi mindfulness dapat mengurangi intensitas nyeri, depresi, dan gejala rematik lainnya.

Tapi, memang diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat mindfulness untuk meredakan rematik.

Duduk di satu posisi dalam waktu lama saat berlatih meditasi mainfulness mungkin menyakitkan bagi mereka yang mengalami rematik.

Bicaralah dengan instruktur tentang modifikasi teknik meditasi yang dapat membantu Anda merasa lebih nyaman.

8. Atur pola makan

Makanan yang Anda makan tidak hanya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, tetapi dapat membantu meningkatkan kondisi medis tertentu.

Dalam studi pada 2017, 24 persen orang mengatakan bahwa diet mereka memengaruhi gejala rematik.

Baca juga: 12 Anjuran Makanan untuk Penderita Asam Urat

Penelitian mengungkap, diet dapat memperlambat perkembangan rematik dan mengurangi kerusakan pada sendi.

Jenis makanan yang dikomendasikan untuk mengatasi rematik, yakni penuh dengan antioksidan dan sifat anti-inflamasi, seperti:

  • Sayuran mentah atau sedikit dimasak
  • Rempah-rempah, termasuk kunyit dan jahe
  • Buah
  • Yogurt

Sementara, para penderita rematik dianjurkan untuk membatasi makan makanan olahan, gula, dan produk hewani.

9. Suplemen probiotik

Probiotik adalah bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan. Anda bisa menemukannya dalam makanan seperti yogurt, susu fermentasi, maupun kimchi.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Suplemen probiotik dilaporkan efektif juga untuk mengobati RA.

Sebuah studi pada 2014 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen probiotik setiap hari selama 8 minggu dapat menurunkan gejala penyakit dan peradangan.

Sementara, studi pada 2016 menemukan efek menguntungkan pada kadar insulin pada orang dengan rematik.

10. Suplemen minyak ikan

Melansir Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen minyak ikan dapat membantu mengurangi gejala rematik.

Pada 2010, para peneliti menerbitkan meta-analisis investigasi terhadap efek minyak ikan pada rematik.

Para peneliti menemukan bahwa kombinasi suplementasi minyak ikan dan obat antiinflamasi non-steroid mengakibatkan nyeri sendi yang berkurang pada orang yang memiliki gejala rematik yang sudah lama.

Penliti menyimpulkan bahwa minyak ikan dapat menjadi terapi tambahan yang bermanfaat.

Namun, Anda tetap dianjurkan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum konsumsi suplemen minyak ikan. Hal itu dikarenakan, bahan makanan ini dapat mengganggu kerja obat-obatan tertentu.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Beberapa orang juga mengeluh mual, bau mulut, dan rasa amis di mulut karena mengonsumsi minyak ikan.

11. Kompres es atau air hangat

Melansir WebMD, banyak dokter merekomendasikan perawatan panas dan dingin untuk meringankan gejala rematik.

Masing-masing perawatan tersebut menawarkan manfaat yang berbeda:

Dingin dapat mencegah pembengkakan dan peradangan sendi.

Sebagai contoh, oleskan kompres es ke sendi yang sakit saat terjadi serangan rematik selama kurang lebih 15 menit.

Sedangkan, intervensi panas dapat melemaskan otot-otot Anda dan memacu aliran darah.

Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Anda dapat menggunakan bantal pemanas lembab atau handuk hangat.

Anda juga melakukan perawatan panas dengan mandi air hangat. Biarkan air hangat menghantam area yang menyakitkan di tubuh Anda. Itu bisa membantu menenangkannya.

12. Krim panas

Anda mungkin tidak menganggap obat penghilang rasa sakit sebagai obat alami, tetapi banyak dari produk ini dibuat dari capsaicin, bahan yang membuat cabai pedas.

Studi menunjukkan krim atau gel panas dapat membantu meringankan rasa sakit akibat rematik.

Hanya perlu diingat, jangan menggunakannya bersama dengan bantal pemanas karena bisa membuat luka bakar.

13. Kunyit

Kunyit bisa menjadi bahan alami untuk mengobati rematik.

Penelitian menunjukkan bahwa kunyit mengandung curcumin yang dapat memblokir protein penyebab peradangan pada sendi serta bisa meringankan rasa sakit.

Baca juga: 15 Manfaat Kunyit, Obat Demam hingga Anti Racun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau