Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/07/2020, 09:03 WIB

KOMPAS.com - Dongeng tentang putri tidur pasti bukan hal yang asing lagi di telinga Anda.

Kisah serupa juga terjadi di dunia nyata. Dalam dongeng putri tidur, sang tokoh utama tertidur lama karena ulah sang penyihir jahat.

Namun, dalam dunia nyata seseorang bisa tertidur lama karena adanya gangguan yang disebut sindrom putri tidur atau "sleeping beauty syndrome".

Baca juga: Penting untuk Bertahan Hidup, Ini 5 Organ yang Perlu Dijaga Fungsinya

Apa itu sindrom putri tidur dan apa saja penyebabnya?

Secara medis, sindrom ini juga dikenal dengan istilah "kleine-levin syndrome".

Sindrom ini tergolong langka dan bisa menyebabkan penderitanya merasa kantuk berlebihan sehingga penderita bisa tidur dalam hitungan hari, minggu, atau bahkan bulanan.

Orang yang mengalami sindrom ini bisa saja hanya terbangun untuk makan atau menggunakan kamar mandi.

Gejala

Selain rasa kantuk yang ekstrim, penderita sindrom ini juga mengalami gejala berikut:

  • halusinasi
  • disorientasi
  • emosional
  • perilaku kenakak-kanakan
  • nafsu makan meningkat
  • dorongan seks berlebihan.

Gejala tersebut bisa terjadi sewaktu-waktu dalam episode tertentu. Sebagian besar penderita bisa beraktivitas normal usai mengalami episode kambuhnya gejala.

Akan tetapi, mereka tidak bisa mengingat dengan baik apa yang terjadi saat gejalanya kambuh.

Penyebab

Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan sindrom ini. Namun, beberapa ahli kesehatan percaya jika faktor tertentu bisa meningkatkan risiko sindrom ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+