Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Pencegahan hingga Cara Mengatasinya

Kompas.com - 24/07/2020, 16:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit batu ginjal pasti bukan hal yang asing lagi di telinga kita.

Penyakit ini terjadi karena munculnya endapan padat di dalam ginjal yang terbuat dari mineral dan garam.

Endapan tersebut akan mempengaruhi saluran kemih seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Adanya batu ginjal dalam saluran kemih ini bisa menyebabkan nyersi saat buang air kecil, munculnya darah dalam urin, nyeri di punggung atau bagian perut bawah, mual, dan muntah.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Wortel Bisa Sembuhkan Mata Minus?

Penyebab

Semua orang berisiko mengalami batu ginjal tetapi beberapa orang dengan kondisi tertentu lebih berisiko tinggi.

Penyakit ini juga seringkali terjadi pada orang berusia 20 hingga 50 tahun. Selain itu, pria lebih banyak mengalami penyakit batu ginjal daripada wanita.

Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan batu ginjal juga berisiko mengalami penyakit ini.

Berikut berbagai faktor risiko lain yang membuat seseorang rentan mengalami batu ginjal:

  • dehidrasi
  • obesitas
  • diet dengan kadar protein, garam, atau glukosa yang tinggi
  • kondisi hiperparatiroid
  • operasi bypass lambung
  • penyakit radang usus yang meningkatkan penyerapan kalsium
  • konsumsi obat-obatan seperti diuretik triamterene, obat anti kejang, dan antasida berbasis kalsium.

Komplikasi

Batu ginjal yang tak segera ditangani bisa menyebabkan kejang dan iritasi pada ureter. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan.

Batu ginjal juga bisa menghambat aliran urin atau yang disebut dengan obstruksi saluran kemih.

Obstruksi saluran kemih dapat menyebabkan infeksi ginjal dan kerusakan ginjal.

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah pembentukan batu ginjal adalah minum air putih yang cukup setiap hari.

Jika Anda memiliki penyakit ginjal dan perlu membatasi cairan, tanyakan kepada dokter berapa banyak cairan yang harus Anda konsumsi setiap hari.

Selain itu, kita juga harus membatasi asupan natrium dan protein hewani untuk mencegah pembentukan batu ginjal.

Kita juga harus berkonsultasi dengan dokter ketika ingin menerapkan pola diet tertentu. Pasalnya, pola makan tertentu juga berpotensi memicu pembentukan batu ginjal.

Baca juga: Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Segera Ditangani

Jenis-jenis batu ginjal

Tidak semua endapat yang terbentuk terbuat dari mineral atau kristal yang sama.

Berdasarkan jenis mineralnya, berikut macam-macam batu ginjal:

1. Kalsium

Mineral ini adalah penyebab batu ginjal paling umum dan biasanya terbentuk dari endapan kalsium oksalat.

Biasannya, hal ini disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi oksalat seperti berikut:

  • keripik kentang
  • kacang kacangan
  • cokelat
  • bit
  • bayam.

Meski demikian, terbentuknya endapan ini bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan berkalsium.

2. Asam urat

Jenis batu ginjal ini lebih sering terjadi pada pria daripada pada wanita. Endapan ini bisa terbentuk karena kondisi urin yang terlalu asam. Hal ini bisa disebabkan oleh pola diet kaya purin yang dapat meningkatkan kadar asam urin.

Purine adalah zat yang tidak berwarna dalam protein hewani, seperti ikan, kerang, dan daging.

3. Truvite

Jenis batu ini banyak ditemukan pada wanita dengan infeksi saluran kemih (ISK).

Jenis batu ginjal ini biasanya disebabkan oleh infeksi ginjal dan bisa menyebabkan penyumbatan urin.

4. Sistin

Terbentuknya batu ginjal ini terjadi karena sistin - asam yang terjadi secara alami di dalam tubuh - bocor dari ginjal ke dalam urin.

Biasanya, hal ini dialami oleh mereka yang memiliki kelauinan genetik cystinuria.

Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita

Pengobatan

Metode pengobatan biasanya disesuaikan dengan jenis endapan yang terbentuk. Namun, dokter biasanya memberikan pengobatan dengan metode berikut:

  • pemberian obat penghilang rasa sakit
  • antibiotik untuk mengatasi komplikasi berupa infeksi
  • llopurinol (Zyloprim) untuk batu asam urat
  • diuretik thiazide untuk mencegah pembentukan batu kalsium
  • natrium bikarbonat atau natrium sitrat membuat urin menjadi kurang asam
  • larutan fosfor untuk mencegah terbentuknya batu kalsium.

Dokter juga bisa memberikan metode pengobatan dengan menggunakan gelombang suara untuk memeceh endapan yang terbentuk. Metode ini disebut dengan lithotripsy.

Namun, metode pengobatan ini memerlukan anestesi ringan serta dapat menyebabkan memar pada perut dan punggung.

Penggunaan gelombang suara ini juga bisa memicu pendarahan di area ginjal dan organ-organ di sekitarnya.

Metode lain yang digunakan juga bisa melalui pembedahan untuk mengangkat batu atau endapan yang terbentuk.

Dokter juga bisa melakukan pengobatan dengan batuan alat yang disebut ureterosco.

Alat ini berupa kawat kecil yang dipasangi kamera. Alat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam uretra dan diteruskan ke kandung kemih untuk mengeluarkan endapan yang terbentuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau