KOMPAS.com - Ovarium atau indung telur adalah bagian dari sistem reproduksi wanita.
Sebagai bagian dari siklus menstruasi, fungsi ovarium adalah melepaskan sel telur. Proses ini dikenal sebagai ovulasi.
Ovarium juga menghasilkan hormon seks wanita yakni ekstrogen dan progesteron.
Baca juga: Gejala Awal Kanker Ovarium yang Kerap Tak Disadari
Seperti dilansir Medical News Today, di dalam ovarium bisa tumbuh jaringan kista. Kista ovarium ini berupa kantong berisi cairan.
Kista ovarium biasanya jinak, atau tidak bersifat kanker. Kista ovarium jinak bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan.
Kista ovarium yang umum ini bisa muncul sebagai bagian alami dari siklus menstruasi. Jenis kista ovarium ini termasuk kista fungsional.
Kista ovarium fungsional umumnya juga tidak menimbulkan gejala. Seseorang wanita bisa mengetahui keberadaannya setelah menjalani pemeriksaan panggul rutin.
Baca juga: Kista Ovarium: Jenis, Gejala, Komplikasi
Kista ovarium bisa terbentuk setelah seseorang mengalami menopause atau mati haid.
Apabila kista ovarium terbentuk setelah menopause, ada peluang kista berkembang menjadi kanker ovarium.
Terkadang kista ovarium berkembang sebagai akibat pertumbuhan sel yang abnormal. Kista jenis ini termasuk kista ovarium patologis.
Beberapa jenis kista ovarium patologis termasuk ganas, dengan kata lain kista bisa memicu kanker ovarium.
Wanita yang sudah menopause memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena kista patologis ketimbang wanita yang masih haid.
Kondisi tertentu seperti endometriosis juga bisa menyebabkan kista ovarium patologis berkembang menjadi ganas.
Endometriosis adalah kondisi saat sel pelapis rahim tumbuh di luar rahim, seperti indung telur atau saluran tuba.
Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita