Jika tidak diobati, sel tumor ini bisa menyebar ke jaringan terdekat dan tempat lain di dalam tubuh.
Berbagai jenis kanker ovarium dapat menyebar, tergantung lokasi awal pertumbuhan kanker ovarium.
Tumor ovarium epitel adalah jenis kanker ovarium yang paling umum dan tumbuhnya dimulai dari sel di permukaan luar ovarium.
Baca juga: 5 Penyakit Tidak Menular yang Jadi Momok Bagi Para Wanita
Kista ovarium umumnya tidak menimbulkan gejala atau hanya merasakan ketidaknyamanan ringan di perut.
Demikian juga dengan gejala kanker ovarium tahap awal. Biasanya, penderita tidak merasakan gejala penyakitnya.
Namun, jika kista ovarium sudah besar, pecah, atau pasokan darah ke ovarium sudah terhambat, penderita bisa merasakan sakit mirip gejala kanker ovarium stadium akhir. Antara lain:
Siapa saja yang merasakan gejala di atas harus segera ke dokter. Jika dibiarkan, kista ovarium bisa menimbulkan komplikasi serius sampai mengancam jiwa.
Baca juga: Ciri-ciri Kanker Payudara Stadium Akhir
Untuk menentukan diagnosis seseorang menderita kista atau kanker ovarium, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik dan ultrasonografi (Usg).
Jika dokter mencurigai kista tersebut kanker, dokter umumnya merekomendasikan tes darah antigen kanker (CA 125).
Tingginya kadar CA 125 di dalam darah bisa jadi tanda kanker ovarium.
Kendati demikian, tidak semua orang dengan kadar CA 125 tinggi pasti menderita kanker ovarium. Kondisi lain juga bisa membuat kadar CA 125 melonjak.
Di antaranya infeksi panggul, fibroid, endometriosis, dan memasuki siklus menstruasi.
Untuk memastikan penyebab kadar CA 125 melonjak karena kanker atau bukan, dokter jamak melakukan biopsi atau pengambilan sampel jaringan kista atau tumor untuk dianalisis.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara Tahap Awal, Tak Selalu Benjolan
Melansir Healthline, di banyak kasus kista ovarium bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Jika penderita memiliki kista ovarium yang tidak hilang dengan sendirinya, atau kista menyebabkan sakit, dokter biasanya merekomendasikan pengangkatan dengan pembedahan.
Prosedur ini bisa dilakukan tanpa merusak ovarium atau memengaruhi kesuburan.
Jika penderita didiagnosis menderita kanker ovarium, dokter bisa merekomendasikan satu atau beberapa jenis perawatan seperti kemoterapi, radiasi, atau operasi.
Tidak ada cara untuk mencegah kista ovarium. Untuk itu, begitu memasuki usia produktif dan aktif secara seksual, ada baiknya wanita rutin memeriksaan kesehatan reproduksinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.