Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Saat Badan Panas Tubuh Merasa Kedinginan?

Kompas.com - 27/07/2020, 09:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Panas dan dingin adalah sesuatu yang saling bertentangan.

Namun ketika badan panas, banyak orang justru merasa kedinginan sampai menggigil atau gemetaran.

Badan panas tapi kedinginan dalam waktu yang berbarengan itu bukan karena kerusakan alat pengatur suhu tubuh.

Rasa dingin sampai menggigil ketika suhu tubuh meningkat atau demam sebenarnya cara alami tubuh membantu Anda pulih lebih cepat.

Baca juga: Ini Beda Demam Berdarah (DBD) dengan Demam Biasa

Manfaat demam untuk tubuh

Suhu tubuh meningkat tapi badan kedinginan sampai menggigil adalah tanda badan kita sedang melawan infeksi.

Melansir Everyday Health, sebagian besar virus dan bakteri susah bertahan hidup di atas suhu normal manusia.

Besarnya suhu tubuh normal manusia bervariasi tergantung usia, jenis kegiatan, dan kondisi kesehatan masing-masing. Umumnya, suhu normal berada di kisaran 37 derajat Celsius.

Kenaikan suhu satu atau dua derajat bisa berdampak pada perkembangan mikroorganisme seperti virus dan bakteri di dalam tubuh.

"Respons alami sistem daya tahan tubuh saat menghadapi infeksi adalah dengan meningkatkan suhu tubuh," jelas Amesh Adalja, MD, dokter dari Johns Hopkins Center for Health Security AS.

Menurut Adalja, saat suhu tubuh naik, kemampuan mikroba untuk bereproduksi di dalam tubuh manusia bisa berkurang.

Baca juga: Berapakah Suhu Tubuh Normal Manusia?

Penyebab badan panas tapi kedinginan

Badan panas tapi demam sebenarnya bagian dari respons alami tubuh.

Setelah otak mengontrol tubuh meningkatkan suhu untuk melawan infeksi, seluruh bagian tubuh akan bekerja untuk menghasilkan panas tambahan.

Proses tersebut secara tidak langsung meningkatkan suhu inti ideal yang baru, sehingga rasanya badan jadi dingin.

Sedangkan menggigil sampai gemetaran adalah proses alami meningkatkan suhu tubuh dengan cara membuat otot berkontraksi.

Baca juga: Anda Terserang Meriang? Coba Atasi dengan Cara Berikut

Badan panas tapi kedinginan yang dialami banyak orang biasanya berlangsung sesuai penyebabnya.

Di beberapa kasus infeksi virus ringan, demam bisa berlangsung dalam waktu sehari.

Apabila infeksi kuman sistemik, demam bisa berlangsung selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.

Cara mengatasi badan panas tapi kedinginan

ilustrasi demamShutterstock ilustrasi demam
Melansir Verywell Health, ada beberapa cara mengatasi badan panas tapi kedinginan.

Langkah pertama adalah memastikan tubuh cukup istirahat dan minum banyak air putih agar tidak dehidrasi.

Bila perlu, minum obat demam menggigil seperti acetaminophen atau ibu profen.

Apabila kondisi kedinginan sampai menggigil cukup parah, gunakan selimut tapi jangan berlebihan. Singkirkan selimut saat sudah nyaman.

Jangan lupa pilih pakaian yang nyaman sesuai cuaca. Tak perlu pakai pakaian berlapis-lapis saat cuaca di luar cukup gerah.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Masuk Angin dengan Cepat, Selain dengan Obat

Demam dengan suhu berkisar antara 37,7-38,8 derajat Celsius umumnya tidak berbahaya.

Tapi, Anda perlu ke dokter apabila demam disertai gejala leher kaku, bingung, lesu, batuk parah, sampai sesak napas.

Hubungi dokter saat badan panas tapi kedinginan pada orang usia di atas satu tahun suhunya lebih dari 39,4 derajat Celsius atau tidak membaik setelah tiga hari.

Segera ke dokter saat suhu anak di bawah usia tiga bulan di atas 37,9 derajat Celsius dan demam berlangsung lebih dari sehari.

Sedangkan pada anak usia tiga bulan sampai satu tahun, bawa ke dokter saat suhu tubuhnya di atas 38,3 derajat Celsius dan demam berlangsung lebih dari sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau