Kurangnya asupan air harian membuat volume darah turun. Hal ini kemudian membuat lebih sedikit oksigen yang masuk ke otak dan menyebabkan sakit kepala.
Anemia atai kekyrangan sel darah merah juga bisa menjadi penyebab sakit kepala yang terasa setiap hari.
Sel darah merah adalah angkutan untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Artinya, kekurangan sel darah merah membuat pasokan oksigen ke tubuh juga menurun.
Kondisi hormon tertentu seperti saat Anda mengalami menstruasi, hamil, menopause dan semacamnya dapat juga menimbulkan sakit kepala kronis.
Setiap saat, perubahan hormon merupakan waktu yang rentan untuk terjadinya sakit kepala.
Saat Anda melakukan sesuatu di luar kebiasaan jam tubuh juga bisa memunculkan sakit kepala kronis.
Misalnya saja Anda tiba-tiba harus begadang untuk mengerjakan tugas atau lembur. Contoh lainnya saat Anda harus mengejar penerbangan paling awal di hari tertentu.
Kafein dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan di pembuluh darah.
Jika Anda minum kopi atau minuman berkafein lainnya setiap hari, tubuh Anda akan terbiasa. Jadi ketika Anda melewatkannya suatu hari, pembuluh darah Anda kembali pada ukuran semula dan bisa membuat kepala Anda sakit.
Ini menjadi lingkaran setan. Anda akan mulai mencari kafein untuk menghilangkan rasa sakit kepala.
Tapi di sisi lain, terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala kronis.
Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Sakit Kepala?
Saat sakit kepala menyerang tentu rasanya ingin segera meredakannya. Tak jarang orang memilih meredakannya dengan obat.
Tetapi, sering kali orang tidak sabar untuk menunggu hasilnya. Saat dirasa tak memuaskan, orang mencoba obat lainnya.
Hal ini bukan membuat sakit kepala hilang tapi justru dapat memperparahnya.
Salah satu kemungkinan penyebab sakit kepala kronis adalah infeksi sinus.