KOMPAS.com - Sakit kepala atau pusing adalah masalah kesehatan yang kerap dikeluhkan banyak orang.
Ya, kita semua pasti pernah merasakan gejala sakit kepala. Pusing atau sakit kepala juga dapat menjadi tanda suatu gangguan kesehatan yang lebih besar.
Biasanya, kondisi ini merupakan gangguan kecil yang dapat dihilangkan menggunakan obat yang dijual bebas.
Baca juga: Benarkah Hipertensi Sebabkan Sakit Kepala?
Namun, pada beberapa orang sakit kepala sering kali membandel.
Gangguan ini terjadi setiap hari. Bahkan tak jarang sampai mengganggu aktivitas harian Anda.
Gangguan yang dirasakan tiap hari ini dapat dikatakan sebagai sakit kepala kronis.
Melansir dari Mayo Clinic, yang disebut dengan sakit kepala kronis adalah rasa pusing yang dirasakan selama 15 hari dalam sebulan, lebih dari tiga bulan.
Istilah sakit kepala harian kronis ini mencakup beberapa jenis yang dapat terjadi setiap hari.
Mengutip dari Healthline, beberapa jenis sakit kepala kronis tersebut di antaranya:
Sayangnya, hingga saat ini penyebab sakit kepala konstan yang terjadi setiap hari belum benar-benar diketahui.
Meski begitu, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab dari sakit kepala setiap hari dikutip dari SELF.
Stres dapat berkontribusi pada setiap gangguan kesehatan di tubuh Anda, tak terkecuali sakit kepala.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu jenis sakit kepala kronis adalah akibat tegang otot. Rasa tegang yang terjadi di sekitar leher dan kulit kepala bisa menjadi respons fisik tubuh terhadap stres dan cemas.
Saat merasakan sakit kepala terus menerus, ada baiknya Anda memperhatikan kembali asupan makan dan minum harian.
Salah satu penyebab sakit kepala adalah dehidrasi.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Obat
Kurangnya asupan air harian membuat volume darah turun. Hal ini kemudian membuat lebih sedikit oksigen yang masuk ke otak dan menyebabkan sakit kepala.
Anemia atai kekyrangan sel darah merah juga bisa menjadi penyebab sakit kepala yang terasa setiap hari.
Sel darah merah adalah angkutan untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Artinya, kekurangan sel darah merah membuat pasokan oksigen ke tubuh juga menurun.
Kondisi hormon tertentu seperti saat Anda mengalami menstruasi, hamil, menopause dan semacamnya dapat juga menimbulkan sakit kepala kronis.
Setiap saat, perubahan hormon merupakan waktu yang rentan untuk terjadinya sakit kepala.
Saat Anda melakukan sesuatu di luar kebiasaan jam tubuh juga bisa memunculkan sakit kepala kronis.
Misalnya saja Anda tiba-tiba harus begadang untuk mengerjakan tugas atau lembur. Contoh lainnya saat Anda harus mengejar penerbangan paling awal di hari tertentu.
Kafein dapat menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan di pembuluh darah.
Jika Anda minum kopi atau minuman berkafein lainnya setiap hari, tubuh Anda akan terbiasa. Jadi ketika Anda melewatkannya suatu hari, pembuluh darah Anda kembali pada ukuran semula dan bisa membuat kepala Anda sakit.
Ini menjadi lingkaran setan. Anda akan mulai mencari kafein untuk menghilangkan rasa sakit kepala.
Tapi di sisi lain, terlalu banyak kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala kronis.
Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Sakit Kepala?
Saat sakit kepala menyerang tentu rasanya ingin segera meredakannya. Tak jarang orang memilih meredakannya dengan obat.
Tetapi, sering kali orang tidak sabar untuk menunggu hasilnya. Saat dirasa tak memuaskan, orang mencoba obat lainnya.
Hal ini bukan membuat sakit kepala hilang tapi justru dapat memperparahnya.
Salah satu kemungkinan penyebab sakit kepala kronis adalah infeksi sinus.
Jika Anda mengalami sakit kepala berulang di sekitar area sinus atau wajah, kemungkinan itu adalah migrain atau sakit kepaa akibat ketegangan otot.
Sakit kepala yang terjadi setiap hari dapat menjadi tanda adanya penyakit kronis yang sedang Anda hadapi.
Beberapa penyakit yang biasa memiliki gejala sakit kepala spontan misalnya lupus dan diabetes.
Selain penyakit kronis, sakit kepala konstan juga bisa menjadi tanda dari tumor otak.
Tumor otak adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di otak Anda, dan mereka bisa bersifat kanker atau jinak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.