Tamparan keras pada telinga dapat pula menyebabkan trauma, dan trauma kepala dapat menyebabkan patah tulang di dalam telinga.
Contoh-contoh ini dapat menyebabkan masalah pendengaran yang bisa sementara atau permanen dan mungkin memerlukan intervensi medis.
3. Penyakit
Penyakit kardiovaskular dan diabetes dapat menempatkan seseorang pada risiko lebih besar untuk mengalami masalah pendengaran dengan mengurangi suplai darah ke telinga dan sistem pendengaran.
Baca juga: Bagaimana Kadar Gula Darah Tinggi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung?
4. Pengaruh obat
Banyak obat yang digunakan untuk mengobati kanker, infeksi, dan penyakit jantung dapat merusak fungsi pendengaran.
Jika menggunakan obat ini, pendengaran harus dimonitor untuk mendeteksi perubahan. Jika memungkinkan, obat-obatan tersebut harus diubah.
5. Paparan suara
Mendengarkan suara yang terlalu keras terlalu lama akan merusak struktur telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan pendengaran.
Eksposur dapat bersifat jangka panjang (misalnya, bekerja selama bertahun-tahun di pabrik), atau dapat terjadi hanya dengan satu eksposur (untuk hal-hal seperti senjata api atau petasan).
Semakin besar paparan, maka kian besar juga risiko terjadinya gangguan pendengaran.
Namun, gangguan pendengaran yang diinduksi suara 100 persen dapat dicegah dengan menggunakan alat perlindungan pendengaran seperti penutup telinga.
Baca juga: Proses Pencernaan Makanan dan Waktu Normal yang Dibutuhkan Tubuh
6. Kotoran telinga
Adanya kotoran telinga di saluran telinga adalah sesuatu yang normal dan sehat. Namun terkadang serumen bisa menumpuk terlalu banyak dan menghalangi suara sampai ke gendang telinga sehingga menyebabkan gangguan pendengaran.
Setelah kotoran telinga dihilangkan oleh dokter, pendengaran harus dikembalikan.