Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiperlaktasi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Kompas.com - 02/08/2020, 18:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Selain itu, pelekatan yang tidak tepat sehingga pengosongan payudara kurang sempurna juga bisa menjadi penyebabnya.

Payudara yang tidak dikosongkan dengan sempurna membuat tubuh merespons dengan peningkatan jumlah ASI.

2. Kelebihan hormon prolaktin dalam darah

Hormon prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi ASI. Ketika hormon ini berlebih dalam darah maka terjadi hiperprolaktinemia yang mengakibatkan hiperlaktasi.

3. Kecenderungan bawaan

ASI diproduksi dan disimpan dalam kelenjar alveoli sebelum melewati saluran payudara diteruskan ke puting susu hingga akhirnya sampai pada bayi.

Jumlah kelenjar alveoli setiap perempuan berbeda-beda. Pada perempuan dengan jumlah kelenjar yang cukup banyak bisa menyebabkan hiperlaktasi.

4. Konsumsi obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan hiperlaktasi. Ini karena obat-obatan tersebut memicu terjadinya perubahan kadar hormon yang kemudian menghasilkan jumlah susu berlebih.

Cara mengatasi hiperlaktasi

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, Anda bisa berkonsultasi pada konsultan laktasi. Selain itu, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini.

  1. Menyusui pada satu payudara per sesi menyusui. Tawarkan payudara yang sama selama setidaknya dua jam sampai sesi menyusui berikutnya.
  2. Jika payudara lainnya terasa sakit selama menyusui, segera pompa untuk pengosongan setelah selesai menyusui.
  3. Anda juga bisa memompa payudara terlebih dahulu untuk mengurangi pasokan dan memperlambat aliran ASI sebelum menyusui.
  4. Anda juga bisa mencoba mengubah posisi menyusui untuk memperlambat aliran ASI. Cobalah bersandar selama menyusui.
  5. Sendawakan bayi setelah menyusui untuk menghilangkan gas dalam perut bayi.
  6. Kompres dingin payudara sebelum menyusui untuk mencegah pembengkakan.
  7. Hindari minum suplemen laktasi agar produksi ASI tidak makin banyak.

Baca juga: 12 Superfood yang Baik untuk Ibu Menyusui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com