Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Mastitis, Infeksi Payudara yang Kerap Dialami Ibu Menyusui

Kompas.com - 23/07/2020, 16:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Bagi ibu menyusui, mastitis merupakan sebuah mimpi buruk. Bagaimana tidak, kondisi ini terkadang membuat ibu terpaksa menyapih sementara buah hati.

Mastitis merupakan suatu kondisi di mana jaringan payudara wanita menjadi bengkak dan meradang. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara.

Peradangan yang terjadi pada payudara ini bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak, rasa panas, dan kemerahan. Beberapa perempuan juga melaporkan adanya demam dan mengigil akibat mastitis.

Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Mastitis

Bahkan, mastitis laktasi dapat menyebabkan rasa lemas hingga sulit merawat buah hati.

Kadang kala, kondisi ini juga memaksa ibu menyapih bayi sebelum waktunya.

Infeksi ini sering terjadi pada satu hingga tiga bulan setelah melahirkan.

Meski begitu, kondisi peradangan payudara juga bisa terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan dan wanita setelah menopause.

Melansir dari Web MD, pada wanita sehat, mastitis jarang terjadi. Tapi pada wanita dengan penyakit kronis, diabetes, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh bisa lebih rentan.

Kondisi ini memang tidak selalu menyebabkan peradangan, tapi biasanya mastitis memiliki gejala berikut ini:

  • Pembengkakan atau pembesaran payudara
  • Kemerahan
  • Rasa nyeri jika ditekan
  • Sensasi panas di payudara terus menerus atau saat menyusui
  • Gatal di jaringan payudara
  • Benjolan atau penebalan jaringan payudara
  • Payudara terasa sakit
  • Demam

Sebagian besar kasus mastitis didiagnosis secara klinis. Seorang dokter akan menanyakan pertanyaan tentang kondisi Anda dan kemudian memberi Anda pemeriksaan fisik.

Dokter mungkin bertanya kapan Anda pertama kali melihat peradangan dan seberapa menyakitkan. Mereka juga akan bertanya tentang gejala lain, apakah Anda menyusui, dan apakah Anda sedang menjalani pengobatan.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter Anda mungkin akan dapat mengetahui apakah Anda menderita mastitis.

Jika Anda memiliki infeksi yang parah, atau pengobatan tidak bereaksi, maka dokter Anda dapat meminta sampel ASI.

Sampel digunakan untuk mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan infeksi.

Pengujian ini dilakukan demi memastikan gejala yang Anda rasakan bukan kanker payudara. Itu karena kanker payudara yang meradang dapat meniru gejala mastitis.

Baca juga: Mastitis: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengobati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau