KOMPAS.com - Skoliasis adalah kelainan pada tulang belakang yang membuat tulang belakang penderitanya melengkung.
Tulang belakang manusia terdiri atas jajaran tulang kecil yang menumpuk satu sama lain.
Susunan tulang tersebut juga memiliki lekukan alami untuk membantu seseorang membungkuk atau bergerak.
Pada penderita skoliosis, lekukan tulang belakang bisa melengkung sampai membentuk huruf "C" atau "S".
Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang
Melansir Mayo Clinic, skoliosis jamak terjadi selama masa pertumbuhan tulang, atau sebelum masa pubertas.
Penyakit skoliosis juga bisa disebabkan kondisi cerebral palsy dan distrofi otot. Hingga kini, penyebab skoliosis di banyak kasus belum diketahui.
Menurut penelitian, sebanyak tiga persen remaja menderita skoliosis.
Sebagian besar kasus skoliosis ringan. Namun, ada juga kelainan pada tulang belakang yang bertambah parah seiring pertumbuhan anak.
Skoliosis yang parah bisa menyebabkan kelumpuhan. Lekukan tulang belakang yang parah bisa mengurangi jumlah ruang di dalam dada, sehingga paru-paru sulit berfungsi dengan baik.
Skoliosis bisa menyerang anak-anak atau orang dewasa. Beberapa anak terlahir dalam kondisi kelainan tulang belakang tersebut.
Namun, ada juga penderita yang baru mengalami skoliosis setelah beranjak dewasa.
Berikut cara mengenali ciri ciri skoliosis pada anak-anak dan orang dewasa. Jika Anda merasa memilikinya, segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: 11 Fungsi Otot pada Manusia
Melansir WebMD, gejala skoliosis pada anak bisa muncul saat penderita berusia antara delapan sampai sepuluh tahun.
Gejala skoliosis tersebut bisa bertambah parah saat si kecil tumbuh besar.
Ciri-ciri skoliosis pada anak bisa berbeda-beda. Ada yang tidak merasakan gejala kelainan tulang belakang. Namun, ada juga yang mengalami gejala penyakit ini.
Beberapa ciri-ciri skoliosis pada anak yang umum di antaranya:
Karena kondisi fisiknya berbeda dengan sebayanya, anak-anak penderita skoliosis umumnya juga punya masalah kepercayaan diri.
Baca juga: Mengenal Macam-macam Sendi, Fungsi, dan Contohnya
Seiring berjalannya waktu, lekukan di tulang belakang penderita bisa semakin melengkung.
Kondisi tersebut membuat ciri ciri skoliosis pada orang dewasa bisa berbeda dari anak-anak.
Dengan pertambahan usia penderita, masalah kelainan tulang ini bisa sampai membuat tulang serta merusak tulang dan sendi.
Saat sendi antartulang mulai rusak, sendi bisa tampak miring atau tidak simetris dengan sisi sebelah tubuhnya. Kondisi ini lambat laun membuat tulang belakang kian melengkung.
Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?
Sakit punggung juga kerap menjadi ciri-ciri skoliosis pada orang dewasa. Nyeri tersebut berasal dari kerusakan tulang punggung.
Saat tulang belakang melengkung karena skoliosis, kondisi tersebut dapat memicu tekanan pada saraf di dekatnya dan menimbulkan gejala seperti lemah dan mati rasa.
Secara garis besar, gejala atau ciri-ciri skoliosis pada orang dewasa di antaranya:
Temui dokter jika Anda atau anak Anda memiliki ciri-ciri skoliosis di atas.
Terkadang, gejala skoliosis sulit dibedakan dengan penyakit yang memengaruhi tulang belakang. Namun, dokter umumnya bisa mengidentifikasi masalah kesehatan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.