KOMPAS.com – Upaya menurunkan kadar kolesterol darah secara alami, seperti diet, olahraga, hingga pengurangan berat badan tak selalu membawa hasil yang diharapkan dengan segera.
Pada sebagian orang, usaha-usaha tersebut bahkan terkadang tidak tampak mengarah pada proses perbaikan kondisi.
Di sinilah peran obat-obatan mulai difungsikan untuk mengatasi masalah kolesterol tinggi.
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari
Di mana, para penderita kolesterol tinggi mulai dianjurkan untuk mengombinasikan antara aktivitas dengan konsumsi suplemen maupun obat-obatan pilihan sesuai petunjuk dokter.
Dalam penggunaan obat kolesterol, para penderita kolesterol tinggi hendaknya tetap harus lebih dulu melakukan diet ketat dan olahraga secara optimal.
Obat hanya sebagai alternatif jika cara menurunkan kolesterol secara alami benar-benar belum bisa mencapai sasaran.
Pasalnya, kebanyakan kasus kolesterol tinggi dilaporkan telah cukup diatasi dengan pengaturan pola makan dan olahraga optimal.
Hanya sebagaian kecil penderita yang masih memerlukan tambahan obat.
Melansir Buku Care Yourself, Kolesterol (2008) oleh dr. Sri Nilawati, SpKO, dkk., ada beberapa jenis obat kolesterol yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah kolesterol dalam tubuh.
Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?
Obat-obatan tersebut pada dasarnya memiliki 3 tujuan, yakni:
Berikut adalah beberapa obat kolesterol yang dapat dipilih:
1. Niasin (vitamin B3)
Niasin dapat digunakan untuk menaikkan kadar HDL yang amat rendah.
Pemakaian obat kolesterol ini dalam dosis yang tepat dilaporkan dapat menaikkan kadar HDL hingga 20 persen.
Selain itu, niasin juga efektif untuk menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
2. Statin
Statin sering tersedia di pasaran, seperti lovastatin, simvastatin, fluvastatin, dan antrovastatin.
Cara kerja obat ini adalah dengan mencegah produksi enzim dalam liver yang menghasilkan kolesterol.
Dengan demikian, produksi LDL diharapkan bakal berkurang.
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?
Statin bahkan dilaporkan dapat menurunkan LDL hingga 20-40 persen dan menaikkan HDL 5-10 persen.
Menariknya, dari hasil riset, menunjukkan bahwa statin juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan karena penggumpalan (clotting).
Adapun dosis yang diperlukan dalam penggunaan obat kolesterol ini relatif sedikit.
3. Resins
Resins disebut juga sebagai bile acid binding.
Jenis obat kolesterol ini bekerja di dalam usus dengan mengikat asam empedu (bile acids) yang membawa kolesterol.
Dengan demikian, resins diharapkan dapat menambah pembuangan kolesterol dan mengurangi jumlah kolesterol dalam liver.
Obat kolesterol ini membuat lebih banyak LDL reseptor yang bertanggung jawab dalam menangkap LDL dari darah, sehingga kolesterol darah menurun.
Obat resins terdiri dari dua jenis, yakni cholestin dan questran yang berguna untuk menurunkan kolesterol hingga 15-30 persen.
Baca juga: 10 Makanan Penyebab Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
4. Nocotinic acids (NA)
Obat ini bekerja dalam hati untuk memengaruhi produksi lemak dalam darah.
NA dapat digunakan untuk menurunkan trigliserida, LDL, dan sekaligus menaikkan HDL.
Penurunan LDL bisa mencapai 15-30 persen dan kenaikan HLD dapat mencapai 10-15 persen.
5. Gemfribozil
Gemfribozil adalah obat yang dapat menurunkan kadar lemak darah.
Salah satu jenisnya adalah lopid, yang mampu menaikkan HDL hingga 8-15 persen.
Sementara, LDL akan diturunkan secara moderat.
6. Clofibrate
Clofibrate dapat digunakan untuk menaikkan HDL hingga 10-15 persen dan menurunkan trigliserida.
Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya
Cara kerja obat ini mirip dengan gemfribozil.
7. Probucol
Probucol (lorelco) kadang-kadang dapat dipakai untuk menurunkan LDL.
Masalahnya, obat ini juga dapat menurunkan HDL.
Probucol merupakan sediaan antioksidan.
8. Arginin
Arginin merupakan sejenis asam amino yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan memperbaiki aliran darah koroner.
Obat kolesterol ini bertindak sebagai antioksidan dan menjaga elastisitas dalam jaringan pembuluh darah.
Argini tersedia tanpa resep.
Baca juga: 8 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner
9. Coenzym Q10
Coenzym Q10 merupakan antioksidan yang sangat kuat dan sangat disukai para praktisi di Jepang dan Eropa.
10. Inhibitor Absorpsi Kolesterol
Melansir Mayo Clinic, ezetimibe adalah obat penurun lipid pertama yang dapat menghambat serapan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu tanpa mempengaruhi absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak.
Obat ini dapat digunakan untuk menurunkan LDL dan trigliserida dan sedikit meningkatkan HDL.
Penggunaan obat kolesterol harus dilakukan secara cermat.
Konsumsi obat dalam dosis dan penempatan yang tidak sesuai justru dapat berbahaya.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi ragam obat kolesterol.
Baca juga: 7 Obat Asam Urat untuk Atasi Nyeri dan Turunkan Kadar Asam Urat
Dalam menerima resep dari dokter pun, pasien harus dapat mencermati obat dengan baik.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan penggunaan obat, yakni:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.