KOMPAS.com - Stres adalah respons tubuh terhadap berbagai hal yang dianggap berbahaya oleh pikiran kita.
Beberapa pemicu stres memang bisa mendorong kita untuk melakukan tindakan positif, seperti mencari pekerjaan saat dipecat.
Akan tetapi, terlalu banyak stres dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan kita rentan jatuh sakit.
Stres yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis dan Manfaat Karbohidrat
Stres dapat menyebabkan sejumlah gejala dan penyakit fisik. Namun, gejala tersebut biasanya hilang setelah tingkat stres menurun.
Berikut berbagai gejala yang muncul saat stres:
Sering mengalami stres atau tingkat stres yang tinggi bisa membuat kita mengalami berbagai penyakit.
Baca juga: Berhenti Konsumsi Gula Tambahan Selama 30 Hari, Ini Manfaatnya untuk Tubuh
Berikut berbagai penyakit yang muncul akibat stres:
Stres kronis dan paparan peristiwa emosional dapat menyebabkan demam psikogenik.
Demam psikogenik merupakan demam yang disebabkan oleh faktor psikologis, bukan virus atau penyebab peradangan lainnya.
Baca juga: 5 Efek Samping Teh Detoks: Apa yang Harus Diwaspadai Sebelum Mengonsumsinya?
Demam psikogenik dapat terjadi pada siapa saja yang sedang stres, tetapi paling sering menyerang wanita muda.
Riset 2012 membuktikan stres kronis bisa menghambat respon peradangan tubuh.
Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah dan kita akan mudah mengalami infeksi.
Baca juga: Bolehkah Mengonsumsi Daun Kelor Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…
Itu sebabnya, paparan stres yang lama atau terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko infeksi virus penyebab flu.
Stres bisa menghambat fungsi pencernaan kita yang memicu berbagai masalah kesehatan seperti berikut: