Tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum serangan jantung. Risikonya jadi lebih tinggi pada penderita obesitas.
Penderita obesitas memiliki risiko lebih besar terkena diabetes. Seperti diketahui, diabetes adalah biang utama penyebab penyakit jantung.
Menurut American Heart Association, sebanyak 68 persen penderita diabetes di atas 65 tahun memiliki penyakit jantung.
Sedangkan bagi penderita diabetes bukan dari kalangan lansia, risiko terkena penyakit jantung bisa naik dua sampai empat kali lipat lebih tinggi apabila memiliki diabetes.
Baca juga: Sakit Dada Tak Selalu Tanda Penyakit Jantung, Berikut Ciri-cirinya
Dilansir dari Everyday Health, penderita obesitas jamak mengalami masalah tidur apnea (sleep apnea).
Masalah tidur apnea dapat membuat seseorang berhenti bernapas selama beberapa kali saat tidur.
Sleep apnea dapat memicu tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
Peradangan dapat meningkatkan risiko terkena penyempitan pembuluh darah dan penumpukan plak di dinding arteri jantung.
Ahli menyebut, sifat obesitas mirip pecahan kaca di dalam pembuluh darah manusia.
Obesitas dapat melepaskan zat dalam darah yang bisa membuat plak pecah dan memicu serangan jantung.
Baca juga: Jenis dan Ciri-ciri Penyakit Jantung
Bobot tubuh ekstra membuat jantung stres atau mengalami tekanan, terutama selama fase relaksasi dari siklus jantung atau diastole.
Kondisi stres jantung yang berlangsung terus-menerus lambat laun bisa memicu gagal jantung.
Penderita obesitas baiknya mulai menurunkan berat badan sebagai cara menghindari penyakit jantung.
Baca juga: 7 Beda Penyakit Jantung pada Wanita dan Pria
Salah satu langkahnya, bisa dengan mulai memperbaiki pola makan dan membangun rutinitas olahraga.
Jaga pola makan dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian, susu rendah lemak, ikan, dan kacang-kacangan.
Hindari gorengan, tambahan gula, makanan olahan, dan makanan yang diawetkan.
Kombinasikan pola makan sehat tersebut dengan latihan aerobik dan latihan angkat beban untuk mengurangi massa otot sekaligus mengurangi lemak tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.