Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Kepala Tegang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 03/10/2020, 13:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Kapan harus ke dokter saat mengalami sakit kepala tegang?

Jika sakit kepala tegang mengganggu hidup Anda atau Anda perlu minum obat untuk sakit kepala lebih dari dua kali seminggu, temui dokter segera.

Baca juga: 5 Bahaya Anemia Jika Tak Diobati

Meskipun Anda memiliki riwayat sakit kepala, temui dokter jika polanya berubah atau sakit kepala tiba-tiba terasa berbeda.

Kadang-kadang, sakit kepala dapat mengindikasikan kondisi medis yang serius, seperti tumor otak atau pecahnya pembuluh darah yang melemah (aneurisma).

Sementara, jka Anda memiliki salah satu dari tanda atau gejala ini, carilah perawatan darurat:

  • Sakit kepala parah yang tiba-tiba
  • Sakit kepala disertai demam, leher kaku, kebingungan mental, kejang, penglihatan ganda, kelemahan, mati rasa atau kesulitan berbicara
  • Sakit kepala setelah cedera kepala, terutama jika sakit kepala semakin parah

Penyebab sakit kepala tegang

Melansir Health Line, sakit kepala tegang disebabkan oleh kontraksi otot di daerah kepala dan leher.

Jenis kontraksi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

  • Makanan
  • Kegiatan
  • Penyebab stres

Baca juga: 8 Cara Mengobati Cacar Air Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Beberapa orang mengalami sakit kepala karena tegang setelah menatap layar komputer dalam waktu lama atau setelah mengemudi dalam waktu lama.

Suhu dingin juga bisa memicu sakit kepala tegang.

Pemicu sakit kepala tegang lainnya meliputi:

  • Konsumsi alkohol
  • Ketegangan mata
  • Mata kering
  • Kelelahan
  • Merokok
  • Pilek atau flu
  • Infeksi sinus
  • Kafein
  • Postur tubuh yang buruk
  • Stres emosional
  • Penurunan asupan air
  • Kurang tidur
  • Melewatkan makan

Baca juga: 9 Penyebab Ketombe dan Cara Mengatasinya

Dari sekian banyak hal itu, faktor psikis dilaporkan menjadi penyebab utama sakit kepala tegang.

Stres pekerjaan, kelelahan, dan masalah pribadi bisa memicu munculnya sakit kepala tegang.

Itu mengapa, jenis sakit kepala ini juga dikenal sebagai sakit kepala psikogenik.

Stres dan beban pikiran yang melanda seseorang bisa menstimulasi saraf perfifer atau saraf tepi pada otak hingga memicu kontraksi pada otot-otot di area kepala dan menimbulkan nyeri.

Komplikasi sakit kepala tegang

Apabila tidak diatasi dengan baik, sakit kepala tegang tipe sewaktu bisa berkembang menjadi sakit kepala tegang tipe episodik, lalu meningkat lagi menjadi sakit kepala tegang tipe kronik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau