Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2020, 20:57 WIB
Inang Sh ,
Alia Deviani

Tim Redaksi

"Masker tidak kedap udara di sepanjang sisi dan sulit dipakai dengan benar. Virus masih bisa sampai ke kita melalui udara jika kita terlalu dekat," ujar Slutkin.

Jadi, kita tidak dapat benar-benar mengandalkan masker wajah semata. Masker dapat bertindak sebagai suplemen untuk langkah-langkah kesehatan lain yang kita ambil, tutur Aimee Ferraro, ahli epidemiologi.

Ferraro mengatakan, dalam sebagian besar kasus, virus corona menyebar melalui tetesan pernapasan yang lebih besar yang dapat dihalau sebagian oleh semacam penutup mulut dan hidung.

Baca juga: Mayoritas Kantor yang Ditutup di Jakpus Tak Patuhi Aturan Jaga Jarak

"Selain itu, ada konsep pengurangan dampak buruk penyakit menular yang mengindikasikan penurunan dosis patogen memungkinkan tubuh kita lebih banyak waktu untuk mengembangkan kekebalan," katanya.

Artinya, masker wajah menawarkan cara untuk membantu mengurangi "dosis" virus corona yang ditularkan.

Terakhir, mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah penting untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus corona yang berasal dari droplet dan menempel di tangan.

Dikutip dari Kemenkes.go.id, Kamis (7/5/2020), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, penularan Covid-19 secara tidak langsung paling banyak terjadi.

Dia menjelaskan, penularan itu terjadi melalui benda di sekitar yang tercemar virus corona kemudian tersentuh tangan yang digunakan untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata. Maka penularan itu sangat efektif.

Baca juga: Cuci Tangan dengan Air dan Sabun Paling Efektif Bunuh Kuman

''Inilah cara yang paling banyak terjadi penularan akibat hantaran tidak langsung. Mungkin kita bisa melindungi diri dengan memakai masker, tapi pencemaran pada benda di sekitar kita yang biasa kita sentuh harus diwaspadai,'' ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com