KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 telah memasuki bulan kesepuluh. Angka kasus di Indonesia pun masih terus mengalami peningkatan.
Masalah tersebut perlu mendapat perhatian semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Ketua Tim Protokol dari Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Eka Ginanjar mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
"Langkah 3M harus dilaksanakan," kata Eka melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (4/10/2020).
Dia menekankan, 3M harus dipraktikkan secara masif oleh semua orang agar penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan sehingga jumlah korban dan potensi kerugian di berbagai sektor dapat ditekan.
Baca juga: PB IDI Minta Masyarakat Tak Anggap Remeh Covid-19 dan Terapkan 3M
Selain itu, penerapan 3M secara utuh juga dapat meminimalkan penyebaran virus, terutama bagi orang yang tidak menunjukkan gejala.
Dengan memakai masker, misalnya, partikel virus yang tersebar akan semakin sedikit sehingga potensi penularannya pun berkurang.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis, (14/5/2020), ahli paru-paru dari Cleveland Clinic Raed Dweik mengatakan, pemakaian masker bisa memblokir hembusan partikel udara dari individu yang kemungkinan terinfeksi Covid-19 namun tidak memiliki gejala.
Dengan memblokir embusan partikel virus ke udara di sekitar, masker menjaga agar virus tidak menyebar.
Selain itu, masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang sangat membantu ketika kita batuk atau bersin.
Baca juga: Apakah Semua Masker Kain Wajib Ber-SNI? Ini Penjelasan Lengkap BSN
Tindakan itu dapat menghalangi droplet atau tetesan air liur yang keluar dari hidung atau mulit sehingga tidak menyebarkan virus.
Udara yang kita hembuskan saat bernapas mengandung tetesan air dari lapisan paru-paru yang membawa bakteri, virus, protein, metabolit, dan senyawa lain yang terlarut.
"Ketika mereka memasuki udara, aerosol atau partikel udara yang kita hembuskan mulai mengering sehingga hanya menyisakan bahan terlarut," ucap Dweik.
Meski pemakaian masker dapat melindungi dan mencegah penularan virus, alat kesehatan ini tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga: INFOGRAFIK: Klasifikasi Masker Kain Ber-SNI
Dilansir dari Kompas.com, kamis (16/4/2020), mantan kepala pengembangan intervensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Gary Slutkin juga mengatakan, masker wajah tidak kedap udara.
"Masker tidak kedap udara di sepanjang sisi dan sulit dipakai dengan benar. Virus masih bisa sampai ke kita melalui udara jika kita terlalu dekat," ujar Slutkin.
Jadi, kita tidak dapat benar-benar mengandalkan masker wajah semata. Masker dapat bertindak sebagai suplemen untuk langkah-langkah kesehatan lain yang kita ambil, tutur Aimee Ferraro, ahli epidemiologi.
Ferraro mengatakan, dalam sebagian besar kasus, virus corona menyebar melalui tetesan pernapasan yang lebih besar yang dapat dihalau sebagian oleh semacam penutup mulut dan hidung.
Baca juga: Mayoritas Kantor yang Ditutup di Jakpus Tak Patuhi Aturan Jaga Jarak
"Selain itu, ada konsep pengurangan dampak buruk penyakit menular yang mengindikasikan penurunan dosis patogen memungkinkan tubuh kita lebih banyak waktu untuk mengembangkan kekebalan," katanya.
Artinya, masker wajah menawarkan cara untuk membantu mengurangi "dosis" virus corona yang ditularkan.
Terakhir, mencuci tangan dengan sabun merupakan langkah penting untuk membunuh, merusak, dan mematikan virus corona yang berasal dari droplet dan menempel di tangan.
Dikutip dari Kemenkes.go.id, Kamis (7/5/2020), Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, penularan Covid-19 secara tidak langsung paling banyak terjadi.
Dia menjelaskan, penularan itu terjadi melalui benda di sekitar yang tercemar virus corona kemudian tersentuh tangan yang digunakan untuk menyentuh mulut, hidung, dan mata. Maka penularan itu sangat efektif.
Baca juga: Cuci Tangan dengan Air dan Sabun Paling Efektif Bunuh Kuman
''Inilah cara yang paling banyak terjadi penularan akibat hantaran tidak langsung. Mungkin kita bisa melindungi diri dengan memakai masker, tapi pencemaran pada benda di sekitar kita yang biasa kita sentuh harus diwaspadai,'' ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.