Ketika seseorang berada dalam situasi berbahaya atau stres tinggi, tubuh akan melepaskan kortisol yang berdampak pada metabolisme.
Selain itu, stres bisa memicu naiknya nafsu makan yang memicu penambahan lemak tubuh. Jika dikombinasikan dengan peningkatan kortisol, penambahan lemak tersebut cenderung disimpan di area perut.
Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga
Peneliti menyakini merokok merupakan salah satu faktor risiko tingginya lemak perut.
Riset 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PloS one menunjukkan perokok memiliki lebih banyak lemak perut dan viseral daripada mereka yang tidak merokok.
Riset dalam Journal of Clinical Sleep Medicine membuktikan adanya kaitan antara penambahan berat badan dengan durasi tidur yang singkat.
Dalam riset tersebut, terbukti bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kelebihan lemak perut.
Pasalnya, kurang tidur berpotensi menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat, seperti makan secara emosional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.