KOMPAS.com - Sel darah putih adalah bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan penyakit dan infeksi.
Jumlah sel darah putih yang terlalu sedikit akan membuat kita rentan jatuh sakit.
Kondisi inilah yang disebut dengan leukopenia. Gejala yang kerap dialami penderita leukopenia antara lain:
Baca juga: Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat
Ada beberapa penyebab yang bisa memicu leukopenia. Berikut penyebab tersebut:
- Infeksi virus akut
Infeksi virus akut dapat menganggu produksi sel darah putih di sumsum tulang belakang.
- Gangguan sel darah dan sumsum tulang
Gangguan sel darah dan sumsum tulang juga bisa memicu leukopenia. Contoh gangguan sel darah dan sumsum tulang antara lain, anemia aplastik, limpa terllau aktif, dan sindrom myelodysplastic.
- Kanker
Leukemia dan jenis kanker lainnya dapat merusak sumsum tulang dan menyebabkan leukopenia.
- Penyakit menular
Penyakit menular seperti HIV, AIDS, dan TBC juga meningkatkan risiko leukopenia.
- Gangguan autoimun
Beberapa jenis gangguan autoimmun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, bisa membunuh sel darah putih.
- Malnutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat menyebabkan leukopenia.
Contohnya, kekurangan vitamin B-12, folat, tembaga, dan seng.
- Sarkoidosis
Kondisi ini adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan pada area kecil di tubuh dan mempengaruhi sumsum tulang.
- Faktor genetik
Faktor genetik atau penyakit bawaan, seperti sindrom Kostmann dan myelokathexis, juga bisa menjadi penyebab leukopenia.
Baca juga: 4 Mitos Keliru Mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Pengobatan leukopenia tergantung dari penyebabnya. Namun, pengobatan yang umum diberikan dokter antara lain:
- Pemberian obat
Pemberian obat digunalan untuk merangsang tubuh agar memproduksi lebih banyak sel darah putih.
Namun, dokter juga bisa memberikan obat khusus, seperti antijamur atau antibiotik jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau bakteri.
- Diet
Terkadang, leukopenia juga diatasi dengan diet immunocompromised, yang juga disebut diet rendah bakteri atau diet neutropenik. Diet ini mampu mengurangi risiko terkena kuman dari makanan.
- Pemberian faktor pertumbuhan
Faktor perangsang koloni granulosit dan faktor pertumbuhan lain yang berasal dari sumsum tulang dapat membantu jika penyebab leukopenia bersifat genetik atau disebabkan oleh kemoterapi.
Faktor pertumbuhan ini diberikan dalam bentuk protein yang merangsang tubuh untuk memproduksi sel darah putih.
Untuk mencegah terjadinya leukopenia, kita bisa menjaga diri dengan menerapkan pola makan sehat, istirahat yang cukup, menghindari cedera dan menjaga kebersihan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.