Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Kanker Hati dan Faktor Risikonya

Kompas.com - 19/10/2020, 06:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kanker hati adalah pertumbuhan sel abnormal atau tumor ganas yang bermula di organ hati.

Melansir Mayo Clinic, hati atau liver adalah organ seukuran bola yang terletak di perut bagian kanan atas, persisnya di bawah diafragma.

Kebanyakan orang tidak merasakan gejala kanker hati saat awal penyakit muncul.

Baca juga: Suar Muntah Darah, Kisah Dahlan Iskan Menjadi Penyintas Kanker Hati

Namun, saat tanda penyakit benar-benar muncul, penderita baru merasakan beberapa gejala kanker hati seperti:

  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
  • Tidak nafsu makan
  • Sakit perut di bagian kanan atas
  • Mual dan muntah
  • Lemah dan lesu
  • Perut bengkak
  • Kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan
  • Kotoran BAB seperti ada kapur

Kanker hati disebabkan oleh perubahan atau mutasi DNA. Mutasi DNA tersebut membuat sel tumbuh di luar kendali sampai membentuk tumor ganas.

Penyebab kanker hati terkadang bisa disebabkan kondisi tertentu. Risiko terserang kanker hati juga dapat meningkat karena usia, genetika, gaya hidup sampai lingkungan.

Baca juga: Kenali Beragam Cara Penularan Hepatitis B

Dilansir dari Cancer Research UK, berikut beberapa penyebab kanker hati dan faktor risikonya:

1. Usia lanjut

Kanker hati dapat dialami orang dari berbagai usia. Namun, penyakit ini lebih kerap menyerang orang tua.

Kebanyakan penderita kanker hati didiagnosis mengidap penyakit ini di usia lebih dari 60 tahun.

Ada juga penderita kanker hati yang berusia 85 tahun sampai 89 tahun.

2. Sirosis hati

Ilustrasi hati, penyakit hepatitis Ilustrasi hati, penyakit hepatitis
Penyebab kanker hati salah satunya adalah sirosis hati. Sirosis adalah pertumbuhan jaringan parut akibat kerusakan organ.

Tumbuhnya jaringan parut di hati bisa mengganggu kinerja organ tersebut.

Memiliki sirosis hati meningkatkan risiko kanker hati. Risikonya bervariasi tergantung penyebab sirosis.

Penyebab sirosis hati di antaranya infeksi virus hepatitis B dan C dalam jangka panjang, minum alkohol berlebihan, gangguan kelebihan zat besi, sampai perlemakan hati.

Baca juga: Penyakit Hepatitis A: Gejala, Penularan, Cara Menyembuhkan

3. Merokok

Merokok bisa jadi penyebab kanker hati dan beragam kanker lainnya.

Risiko mengidap penyakit ini jadi lebih besar jika seseorang merokok ditambah punya kebiasaan minum alkohol berlebihan.

Peluang menderita kanker hati juga semakin tinggi pada perokok yang menderita hepatitis B dan C.

4. Obesitas

Obesitas atau berat badan berlebihan juga bisa meningkatkan risiko penyakit kanker hati.

Pasalnya, orang dengan obesitas dekat dengan penyakit diabetes dan perlemakan hati (fatty liver).

Baca juga: Apakah Penyakit Hepatitis Menular?

5. Minum alkohol berlebihan

Ilustrasi seseorang menolak minum alkoholAndreyCherkasov Ilustrasi seseorang menolak minum alkohol
Kebiasaan minum alkohol berlebihan dalam jangka panjang juga bisa jadi penyebab kanker hati.

Kebiasaan tersebut bisa memicu sirosis hati, yang secara tidak langsung meningkatkan risiko kanker hati.

Selain itu, alkohol secara langsung dapat merusak DNA di dalam sel hati. DNA yang rusak menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali dan memicu kanker.

Peluang seseorang menderita kanker hati semakin tinggi apabila punya kebiasaan minum alkohol ditambah menderita penyakit hepatitis B atau C.

6. Fatty liver

Perlemakan hati atau fatty liver juga bisa menjadi penyebab kanker hati.

Fatty liver adalah kondisi saat lemak menumpuk di hati. Penumpukan tersebut menyebabkan peradangan berujung sirosis.

Penyakit fatty liver banyak diidap orang dengan lingkar pinggang terlalu besar, penderita tekanan darah tinggi, punya kadar lemak tinggi, dan terinfeksi virus hepatitis B atau C.

Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Liver dan Faktor Risikonya

7. Diabetes

Penderita diabetes lebih berisiko terkena kanker hati ketimbang orang tanpa gangguan diabetes.

Kanker hati bisa disebabkan diabetes karena tingkat insulin yang ajek tinggi lambat laun bisa merusak hati.

Risiko kanker hati jadi lebih tinggi pada penderita diabetes yang juga memiliki sirosis hati atau punya riwayat hepatitis.

8. Penyakit batu empedu atau kandung empedu

ilustrasi hati dan empedubritannica.com ilustrasi hati dan empedu
Orang yang pernah memiliki batu empedu atau menjalani operasi pengangkatan kandung empedu lebih berisiko menderita kanker hati.

Penyakit batu empedu dan kandung empedu bisa jadi penyebab kanker hati lantaran gangguan kesehatan tersebut menyebabkan peradangan jangka panjang di jaringan hati.

Apabila tidak dikendalikan, peradangan pada jaringan hati tersebut bisa merusak hati dan memicu kanker.

Baca juga: Sering Tidak Disadari, Kenali Gejala Awal Penyakit Liver

9. Paparan bahan kimia tertentu

Penelitian menunjukkan, paparan bahan kimia vinil klorida, arsen, dan trikloretilen dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker hati.

Orang bisa kontak dengan bahan kimia tersebut dalam waktu lama saat bekerja.

10. Berasal dari keluarga penderita kanker hati

Orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat kanker hati lebih berisiko menderita penyakit ini.

Faktor keturunan bisa jadi penyebab kanker hati karena dipengaruhi genetik dan lingkungan.

Sebagian besar faktor risiko kanker hati bisa dikendalikan untuk mencegah penyakit ini.

Caranya dengan menjaga gaya hidup sehat, cegah hepatitis dengan vaksinasi, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com