Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Memotong Kuku yang Benar Menurut Ahli Dermatologi

Kompas.com - 19/10/2020, 10:30 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kuku yang sehat adalah kuku yang halus, tidak berlubang, minim lekukan, warnanya seragam dan tidak berubah.

Perawatan kuku yang tepat dapat menjaga kuku senantiasa tampil sehat dan kuat.

Salah satu perawatan kuku yang praktis dan bisa dikerjakan secara mandiri adalah memotong kuku.

Dengan kuku yang pendek dan terawat, kemungkinan seseorang terkena infeksi kuman dapat dicegah.

Baca juga: Kenali Beragam Penyebab Kuku Rapuh dan Mudah Patah

Potong kuku sekilas merupakan hal yang mudah. Tapi, beberapa orang ada yang keliru mengerjakannya.

Asal-asalan saat memotong kuku bisa menimbulkan luka di dekat kuku. Kondisi ini rentan menyebabkan infeksi.

Berikut cara memotong kuku yang benar menurut ahli dermatologi:

1. Lunakkan kuku terlebih dahulu

Dilansir dari laman resmi American Academy of Dermatology Association, cara memotong kuku yang benar diawali dengan melunakkan kuku terlebih dahulu.

Anda disarankan memotong kuku setelah mandi atau berendam dengan air, sehingga kondisi kuku sudah lebih lunak.

Baca juga: Cara Memanjangkan Kuku secara Cepat dan Alami

2. Gunakan alat yang tepat dan bersih

Gunakan alat yang tepat saat memotong kuku. Pakai gunting kuku khusus tangan untuk kuku tangan dan gunting kuku kaki untuk kuku kaki.

Menurut Mayo Clinic, pastikan Anda menggunakan gunting kuku yang tajam untuk merapikan kuku.

Gunting kuku yang kurang tajam bisa membuat kuku robek dan melukai kulit di sekitarnya.

Hal yang tak kalah penting, bersihkan alat potong kuku secara berkala, setidaknya dengan mendisinfeksi sebulan sekali.

Untuk membersihkan alat potong kuku, rendam sikat kecil di mangkuk berisi alkohol berkadar 70 persen sampai 90 persen.

Gunakan sikat tersebut untuk menyikat gunti kuku. Setelah itu, bilas alat dengan air panas, lalu keringkan, baru simpan di tempat yang bersih.

Baca juga: 4 Bahaya Kebiasaan Mengigit Kuku

3. Potong kuku

Ilustrasi memotong kukuRobertoDavid Ilustrasi memotong kuku
Untuk kuku tangan, cara memotong kuku yang benar bisa dimulai dengan potong kuku lurus sedikit di atas garis kuku tangan.

Sedangkan untuk kuku kaki, potong kuku lurus mengikuti garis kuku kaki.

Kuku jari kaki tumbuh lebih lambat ketimbang kuku jari tangan. Sehingga, Anda tidak perlu sesering merapikan kuku tangan.

4. Kikir kuku

Setelah memotong kuku, gunakan kikir kuku untuk merapikan bagian sudut kuku agar tidak terlalu tajam.

Selain itu, gunakan kikir kuku untuk merapikan bagian tepi yang tidak rata atau kasar.

Ingat, pastikan selalu mengikir kuku ke arah yang sama. Mengikir kuku dengan arah maju mundur dapat membuat kuku rapuh.

Baca juga: Cantengan: Gejala, Penyebab, Cara Menyembuhkan

5. Hindari memotong kutikula

Banyak orang turut merapikan lapisan terluar kulit atau kutikula saat memotong kuku.

Hal itu keliru. Kutikula berfungsi melindungi akar kuku. Alih-alih memotong kutikula, dorong kutikula ke belakang saat memotong kuku.

Memotong kutikula membuat bakteri dan kuman lebih rentan masuk ke tubuh lewat celah luka sayatan kecil di kulit tersebut.

6. Lembabkan setelah potong kuku

Setelah kelar memotong kuku, pastikan untuk menjaga kelembaban kuku.

Dengan kondisi kuku yang lembab, kuku bisa tetap fleksibel dan tak mudah patah.

Hal ini penting, terutama saat udara kering. Kuku yang kering jadi rentan rapuh.

Kuku adalah cerminan dari kesehatan. Konsultasikan ke dokter jika Anda mendapati kuku berubah warna, tekstur, atau bentuk.

Perubahan pada kuku umumnya tidak berbahaya. Namun, perubahan tersebut bisa jadi tanda penyakit seperti melanoma atau infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com