Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2020, 18:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang memiliki beberapa kebiasaan buruk mengigit kuku tanpa sadar.

Biasanya, orang dengan kebiasaan ini sudah sering diperingatkan oleh orang-orang terdekatnya.

Banyak peringatan yang menyebut bahwa kebiasaan mengigiti kuku dapat menyebabkan penyakit.

Baca juga: Bahaya Kebiasaan Ngupil dan Cara untuk Berhenti

Ada pula yang memberi peringatan karena merasa mengigit kuku dapat menimbulkan luka.

Namun, apa sih sebenarnya yang berbahaya dari kebiasaan mengigit kuku?

Merangkum dari Live Strong dan Time, setidaknya ada 4 bahaya yang mengintai dari kebiasaan mengigit kuku.

1. Kuku penuh dengan kuman

Bukan rahasia lagi, kuku Anda menyimpan segala jenis kuman.

Dalam penelitian yang terbit di Journal of Clinical Microbiology 1988, kuku terbukti menjadi rumah bagi ratusan ribu kuman.

Melansir dari Time, secara khusus, keluarga bakteri enterobacteriaceae seperti salmonella dan E. coli cenderung berkembang biak di bawah ujung kuku.

Itu artinya, saat Anda punya kebiasaan mengigit kuku, bakteri tersebut akan masuk ke dalam mulut dan usus. Tak jarang hal ini menyebabkan infeksi dan menimbulkan sakit perut atau diare.

2. Risiko infeksi kulit

Orang yang memiliki kebiasaan mengigit kuku jangka panjang juga rentan mengalami infeksi kulit yang disebut paronikia.

Baca juga: 6 Dampak Negatif Kebiasaan Mengupil dan Cara Mengatasinya

Paronikia adalah infeksi jaringan yang berdekatan dengan kuku. Umumnya kondisi ini disebabkan oleh bakteri.

Dengan kebiasaan mengigit kuku, luka atau lecet di sekitar kuku lebih tinggi. Hal ini memungkinkan strain bakteri masuk ke dalam luka tersebut.

Akibatnya, infeksi bakteri dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, atau penumpukan kotoran di sekitar kuku.

Dalam kasus yang parah, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengobati kondisi ini.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau