Namun, jumlahnya rata-rata hanya sebanyak 5.040 miligram per 100 mililiter, atau beratnya setara lima gram apabila dikonversikan dalam bobot asupan.
Jumlah protein dalam sperma tersebut tak cukup untuk membuat perubahan signifikan buat kulit dan wajah.
Sebagai ilustrasi, wanita rata-rata membutuhkan 46 protein dalam sehari. Sedangkan pria membutuhkan 56 gram protein dalam sehari.
Selain itu, kontribusi protein dalam manfaat sperma juga kurang signifikan, karena jenis protein dalam produk perawatan kulit biasanya adalah peptida.
Asam amino ini bisa membantu membuat kulit kencang dan bebas kerutan apabila dikombinasikan dengan bahan lain.
Cara menggunakan protein untuk kulit dan wajah yang paling optimal adalah lewat makanan.
Menurut studi, pola makan yang kaya protein nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, serta kombinasi dengan buah dan sayur terbukti menjaga kulit tetap sehat.
Baca juga: Awas, Ini Risiko Pakai Masker Sperma untuk Menyembuhkan Jerawat
Zat gizi zinc memiliki beragam manfaat untuk kulit. Zinc merupakan zat antiperadagang yang baik untuk menghilangkan jerawat.
Selain itu, zinc juga membantu memperbaiki sel dan produksi kolagen untuk menghambat penuaan dini.
Memang benar, sperma mengandung zinc yang diperlukan tubuh.
Tapi, jumlah zinc yang terkandung dalam sperma hanya tiga persen dari rata-rata kebutuhan orang per hari.
Untuk mendapatkan manfaat optimal dari zinc, Anda disarankan mendapatkannya dari sumber zinc alami seperti makan kacang-kacangan, biji-bijian, dan susu.
Baca juga: Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?
Mengoleskan sperma langsung ke kulit atau wajah dapat meningkatkan risiko alergi bagi sebagian orang.
Melansir Cosmopolitan, beberapa orang mengalami iritasi dan kulitnya jadi kering setelah menggunakan masker sperma.
Ada juga yang mengalami alergi dermatitis dengan gejala kulit kemerahan dan bengkak setelah bagian kulit dan wajahnya terkena sperma.