Sedangkan, thalasemia intermedia adalah bentuk thalasemia yang tidak terlalu parah.
Ini berkembang karena perubahan pada kedua gen beta globin.
Thalasemia intermedia biasanya terdiagnosis pada usia yang lebih besar atau saat seseorang menginjak remaja.
Orang dengan thalasemia intermedia terkadang membutuhkkan tranfusi darah, tapi tidak rutin.
Beberapa penderita bahkan tidak membutuhkan transfusi darah.
Namun, penderita tetap membutuhkan pengobatan dan monitoring rutin untuk mencegah atau memperlambat munculnya komplikasi di masa depan.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?
2. Thalasemia alpha
Thalasemia alfa terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat alpha globin.
Untuk membuat alfa globin, Anda harus memiliki empat gen, dua dari setiap orangtua.
Jenis thalasemia ini juga memiliki dua jenis serius, yakni penyakit hemoglobin H dan hidrops fetalis.
Hemoglobin H berkembang seperti ketika seseorang kehilangan tiga gen alfa globin atau mengalami perubahan pada gen tersebut.
Penyakit ini bisa menyebabkan masalah tulang.
Pipi, dahi, dan rahang bisa tumbuh terlalu besar.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Selain itu, penyakit hemoglobin H dapat menyebabkan kondisi berikut:
Sedangkan, hidrops fetalis adalah bentuk thalasemia yang sangat parah yang terjadi sebelum lahir.
Kebanyakan bayi dengan kondisi ini lahir mati atau meninggal segera setelah lahir.
Kondisi ini berkembang ketika keempat gen alfa globin diubah atau hilang.
3. Thalasemia minor
Dalam kasus thalasemia alfa minor, dua gen hilang.
Sementara, dalam kasus thalasemia beta minor, satu gen hilang.
Orang dengan thalasemia minor biasanya tidak memiliki gejala apa pun.
Jika iya, kemungkinan besar itu anemia ringan.