Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Thalasemia Sesuai Jenisnya yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 22/10/2020, 21:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Kondisi ini diklasifikasikan sebagai thalasemia alfa atau beta minor.

Meskipun thalasemia minor tidak menyebabkan gejala yang nyata, Anda tetap dapat menjadi pembawa penyakit tersebut.

Artinya, jika Anda memiliki anak, mereka dapat mengembangkan beberapa bentuk mutasi gen, jadi patut diwaspadai.

Baca juga: 11 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati

Diagnosis thalasemia

Jika dokter mencoba mendiagnosis thalasemia, kemungkinan besar mereka akan mengambil sampel darah.

Dokter akan mengirim sampel ini ke laboratorium untuk diuji anemia dan hemoglobin yang abnormal.

Seorang teknisi lababoratorium juga akan melihat darah di bawah mikroskop untuk melihat apakah sel darah merah berbentuk aneh.

Sel darah merah yang berbentuk tidak normal adalah tanda dari thalasemia.

Teknisi lababoratorium juga dapat melakukan tes yang dikenal sebagai elektroforesis hemoglobin.

Baca juga: 10 Gejala Hemofilia yang Perlu Diwaspadai

Tes ini memisahkan molekul berbeda dalam sel darah merah, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi tipe abnormal.

Bergantung pada jenis dan tingkat keparahan thalasemia, pemeriksaan fisik mungkin juga membantu dokter membuat diagnosis.

Misalnya, limpa yang membesar parah mungkin menunjukkan kepada dokter bahwa Anda menderita penyakit hemoglobin H.

Pilihan pengobatan untuk thalasemia

Perawatan untuk thalasemia tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit yang terlibat.

Dokter akan memberikan perawatan yang paling sesuai untuk kasus Anda.

Beberapa perawatan yang mungkin termasuk, yakni:

  • Transfusi darah
  • Transplantasi sumsum tulang
  • Obat-obatan dan suplemen
  • Kemungkinan operasi untuk mengangkat limpa atau kantung empedu

Dokter mungkin menginstruksikan Anda untuk tidak mengonsumsi vitamin atau suplemen yang mengandung zat besi selama masa pengobatan.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Anemia saat Haid

Ini terutama benar jika Anda membutuhkan transfusi darah karena orang yang menjalaninya akan menumpuk zat besi ekstra yang tidak dapat dengan mudah dibuang oleh tubuh.

Ketika zat besi menumpuk di jaringan, dapat berpotensi fatal.

Jika Anda menerima transfusi darah, Anda mungkin juga memerlukan terapi kelasi.

Ini biasanya melibatkan injeksi bahan kimia yang mengikat besi dan logam berat lainnya. Terapi ini bisa membantu menghilangkan zat besi ekstra dari tubuh.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau