KOMPAS.com - Bell's palsy adalah kondisi yang membuat otot-otot di wajah mengalami kelumpuhan sementara.
Kondisi ini bisa terjadi saat saraf yang mengontrol otot wajah meradang, bengkak, atau tertekan.
Akibatnya, salah satu bagian wajah jadi terkulai, kaku, susah tersenyum, sampai sulit menutup mata.
Baca juga: Stres Dapat Menyebabkan Stroke, Kok Bisa?
Sekilas bell's palsy mirip gejala stroke yang membuat wajah penderita jadi asimetris atau tertarik.
Berikut penjelasan lebih lanjut gejala dan penyebab bell's palsy.
Melansir Mayo Clinic, bell's palsy juga dikenal sebagai penyakit kelumpuhan wajah perifer akut.
Penyakit ini bisa menyerang semua orang, utamanya orang yang berumur antara 16-60 tahun.
Beberapa gejala bell's palsy yang khas di antaranya:
Di beberapa kasus yang jarang terjadi, bell's palsy dapat memengaruhi saraf di kedua sisi wajah.
Baca juga: 10 Penyebab Stroke dan Faktor Risikonya
Dilansir dari Healthline, para ahli hingga kini belum mengetahui pasti penyebab bell's palsy.
Namun, bell's palsy terjadi saat saraf kranial ketujuh membengkak atau tertekan, sehingga sebagian wajah mengalami lemah atau lumpuh.
Penyebab pasti kerusakan saraf ini belum teridentifikasi.
Tapi, sejumlah peneliti menduga kemungkinan besar kondisi tersebut dipicu infeksi virus atau bakteri.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?
Virus atau bakteri yang disebut biang bell's palsy di antaranya:
Seseorang jadi lebih rentan terserang bell's palsy saat:
Baca juga: Stroke Ringan Bisa Sembuh Total, Tapi Kenapa Tak Boleh Diabaikan?