KOMPAS.com - Jeruk adalah salah satu buah paling populer di dunia. Buah beraroma segar ini mudah ditemui di mana pun dan di berbagai jenis musim.
Di Indonesia, jeruk punya berbagai jenis. Mulai dari jeruk buah hingga untuk diperas sebagai menu minuman yang segar.
Buah ini digandrungi oleh banyak orang karena rasanya yang segar campuran antara manis dan asam.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Jeruk Nipis dapat Mengecilkan Perut Buncit?
Buah yang asal muasalnya masih misteri ini kerap diidentikkan sebagai sumber vitamin C yang baik.
Kandungan dalam jeruk tersebut membuat buah ini makin digemari karena banyak orang ingin mendapatkan manfaat kesehatannya.
Selain vitamin C, buah ini juga menawarkan berbagai kandungan bergizi seperti kalsium, kalium, serat, folat, dan berbagai jenis antioksidan.
Lebih lengkapnya, begini kandungan 100 gram jeruk.
Kandungan utama jeruk adalah karbohidrat dan air.
Dikutip dari Verywell Fit, karbohidrat dalam jeruk berasal dari gula sederhana dan serat. Jenis gula sederhana dalam jeruk adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Jenis-jenis gula sederhana itu bertanggung jawab atas rasa manis buah.
Terlepas dari kandungan gulanya, jeruk memiliki indeks glikemik (GI) rendah dari 31-51.
Baca juga: Resep Infused Water Lemon dan Jeruk Nipis untuk Dongkrak Imunitas
Ini adalah ukuran seberapa cepat gula memasuki aliran darah Anda setelah makan.
Ini artinya, konsumsi jeruk tidak akan meningkatkan gula darah Anda dengan cepat.
Nilai GI yang rendah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.
GI rendah jeruk disebabkan oleh kandungan polifenol dan seratnya yang tinggi, yang memoderasi peningkatan gula darah.
Meski mengandung gula sederhana, jeruk adalah sumber serat yang baik. Satu jeruk berukuran besar atau sekitar 184 gram mengandung 18 persen kebutuhan serat harian.
Dilansir dari Healthline, serat utama yang terdapat pada jeruk adalah pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Serat makanan dikaitkan dengan banyak efek kesehatan yang bermanfaat, termasuk peningkatan kesehatan pencernaan, penurunan berat badan, dan kolesterol.
Buah jeruk segar hampir tidak mengandung lemak. Selain itu, buah ini juga bebas kolesterol.
Seperti lemak, protein dalam jeruk juga tidak banyak. Bahkan, dapat dikatakan jeruk merupakan sumber protein yang buruk.
Untuk memenuhi kebutuhan protein harian, kita perlu mengonsumsi jenis makanan lain.
Baca juga: 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
Sudah kondah bahwa jeruk adalah sumber vitamin C yang baik.
Tapi tak hanya vitamin C, buah ini juga mengandung vitamin dan mineral lain seperti tiamin, folat, dan kalium.
Jeruk juga kaya akan berbagai senyawa tanaman bioaktif, yang diyakini bertanggung jawab atas banyak efek kesehatan yang bermanfaat.
Dua golongan utama senyawa tanaman antioksidan pada jeruk adalah karotenoid dan fenolat (senyawa fenolik).
Fenolat
Jeruk adalah sumber senyawa fenolik yang sangat baik - terutama flavonoid, yang berkontribusi pada sebagian besar sifat antioksidannya.
Baca juga: Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami dengan Jeruk Lemon
Karotenoid
Semua buah jeruk mengandung antioksidan karotenoid yang tinggi, yang bertanggung jawab atas warnanya yang kaya. Beberapa jenis karotenoid dalam jeruk di antaranya:
Asam sitrat
Jeruk dan buah jeruk lainnya tinggi asam sitrat dan sitrat, yang berkontribusi pada rasa asamnya.
Penelitian menunjukkan bahwa asam sitrat dan sitrat dari jeruk dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.