Sayangnya, gumpalan darah ini dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.
Selain penyebab jantung koroner di atas, risiko seseorang mengidap penyakit ini juga bisa meningkat karena:
Peluang seseorang menderita jantung koroner menjadi lebih besar apabila punya beberapa faktor risiko sekaligus.
Misalkan, punya riwayat diabetes, kolesterol tinggi, dan darah tinggi sekaligus.
Baca juga: Sakit Dada Tak Selalu Tanda Penyakit Jantung, Berikut Ciri-cirinya
Di beberapa kasus, penyebab jantung koroner juga bisa dipicu kondisi medis tertentu, antara lain:
Perubahan gaya hidup jadi lebih sehat bisa menurunkan risiko jantung koroner.
Baca juga: 7 Perbedaan Gejala Penyakit Jantung pada Wanita dan Pria
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala jantung koroner yang paling umum adalah angina.
Angina adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman. Penderita bisa merasakan dadanya berat, sesak, tertekan, nyeri, seperti terbakar, sampai mati rasa.
Gejala jantung koroner ini kerap disalahartikan sebagai nyeri dada pada gangguan pencernaan (heartburn).
Angina biasanya terasa di dada. Tapi, penderita juga bisa merasakannya di bahu kiri, lengan, leher, punggung, atau rahang.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?
Selain nyeri dada, gejala jantung koroner lainnya yakni:
Ketika muncul gejala jantung koroner di atas, jangan tunda untuk segera mencari pertolongan medis.
Gejala jantung koroner tersebut tidak semuanya dirasakan wanita. Beberapa ciri-ciri jantung koroner pada wanita antara lain:
Jika muncul ciri-ciri jantung koroner di atas, segera dapatkan pertolongan medis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan