KOMPAS.com - Urine adalah zat buangan yang dikeluarkan tubuh melalui kencing.
Setelah kita minum air atau cairan, tubuh secara alami akan mengeluarkannya selang beberapa waktu kemudian.
Urine atau air seni dikeluarkan dari tubuh untuk menyingkirkan limbah dan kelebihan air yang tidak dibutuhkan tubuh.
Baca juga: 10 Penyebab Sering Kencing Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa Saja
Melansir Kid's Health, ginjal adalah organ paling penting dalam pembentukan urine, sekaligus mengeluarkannya dari tubuh.
Fungsi ginjal cukup vital, yakni menyaring limbah dari darah dan memproduksi urine.
Tak hanya itu, ginjal juga menjaga keseimbangan bahan kimia seperti kalium, natrium, dan air di dalam tubuh.
Tanpa ginjal, limbah dan racun akan menumpuk di dalam tubuh serta membuat badan kita sakit.
Itu kenapa, terkadang seseorang terkena penyakit ginjal dan harus menjalani cuci darah atau cangkok ginjal.
Selain ginjal, organ yang terlibat dalam sistem saluran kemih di antaranya ureter, kandung kemih, sampai uretra.
Baca juga: Kenapa Jadi Sering Kencing setelah Minum Air Putih?
Melansir Visible Body, berikut urutan proses pembentukan urine di dalam tubuh:
Urutan proses pembentukan urine di dalam tubuh dimulai dengan proses penyaringan (filtrasi) air dan zat lain dari aliran darah.
Proses ini melibatkan bagian ginjal bernama glomerulus.
Glomerulus adalah jaringan kapiler yang dikelilingi struktur seperti cangkir, yang disebut kapsul glomerulus (kapsul Bowman).
Setiap ginjal manusia memiliki lebih dari satu juta struktur kecil yang disebut nefron.
Setiap nefron memiliki glomerulus yang berfungsi sebagai saringan darah.
Saat darah mengalir melalui bagian ginjal berupa pembuluh darah halus ini, tekanan darah mendorong air dan zat terlarut lain melalui membran penyaringan.
Baca juga: Sering Kencing Saat Hamil Muda, Normalkah?
Membran filtrasi atau saringan akan menyaring air dan zat terlarut lainnya, sekaligus menjaga sel darah dan protein besar tetap berada di aliran darah.
Di dalam glomerulus, tekanan darah mendorong cairan dari pembuluh darah kapiler ke dalam kapsul glomerulus melalui membran filtrasi.
Membran atau lapisan khusus ini memungkinkan air dan zat larut berukuran kecil masuk, namun bisa menghalangi sel darah dan protein besar lewat.
Sehingga, protein besar dan sel darah bisa tetap berada di dalam aliran darah.
Sedangkan cairan dan zat yang berhasil melewati membran, akan mengalir dari kapsul glomerulus menuju bagian ginjal lainnya bernama nefron.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal
Setelah ada pemisahan zat, urutan proses pembentukan urine selanjutnya yakni penyerapan kembali (reabsorbsi) untuk memindah nutrisi dan air kembali ke aliran darah.
Glomerulus akan menyaring air dan zat larut dari aliran darah.
Filtrat atau zat yang sudah tersaring tersebut mengandung limbah dan zat yang dibutuhkan tubuh seperti ion, glukosa, asam amino, dan protein kecil.
Setelah filtrat keluar dari glomerulus, zat tersebut akan mengalir kembali ke saluran di nefron yang disebut tubulus ginjal.
Dalam proses tersebut, zat penting yang dibutuhkan tubuh dan sebagian air akan diserap kembali ke dinding pembuluh darah kapiler terdekat.
Baca juga: Fungsi Ginjal Manusia dan Bagian Organnya
Pada saat bersamaan, ion limbah dan ion hidrogen mengalir dari pembuluh darah kapiler ke tubulus ginjal. Proses ini disebut sekresi.
Ion yang disekresikan bercampur dengan zat sisa penyaringan dan membentuk urine.
Setelah melewati urutan proses pembentukan urine tersebut, urine lantas keluar dari ginjal melalui pelvis ginjal, lalu ke ureter, dan turun ke kandung kemih.
Urine di tubuh kita 95 persen berupa air dan 5 persen sisanya adalah limbah.
Limbah yang dikeluarkan lewat urine terdiri atas urea, kreatinin, amonia, asam urat, natrium, kalium, hidrogen, dan kalsium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.