KOMPAS.com - Musim hujan membuat kita rentan mengalami gejala infeksi saluran pernapasan atas, seperti bersin, batuk, atau hingga kepala tersara pening.
Banyak orang berpikir, gejala tersebut bisa diatas dengan konsumsi antibiotik.
Padahal, tidak semua infeksi bisa sembuh dengan antibiotik. Menurut ahli pengobatan keluarga dari Cleveland Clinic, Daniel Allan, penggunaan antibiotik yang tidak sesuai bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Itu sebabnya, antibiotik harus dikonsumsi sesuai petunjuk dokter. Namun, banyak mitos mengenai antibiotik yang membuat orang-orang berpikir antibiotik sebagai solusi atas semua infeksi yang terjadi.
Baca juga: 5 Faktor Pemicu Kanker Tulang yang Jarang Disadari
Berikut fakta seputar antibiotik yang harus kita ketahui:
Antibiotik hanya berfungsi untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Dengan kata lain, obat ini tak bisa digunakan untuk melawan infeksi virus, seperti flu atau Covid-19.
“Ketika Anda mengunjungi dokter Anda, buatlah sespesifik mungkin tentang semua gejala yang Anda alami sehingga penyebab dan penangannya tepat," ucap Allan.
Banyak orang menemui dokter hanya untuk meminta resep antiobiotik tanpa menceritakan gejala spesifik yang dialaminya.
Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan kesalahan fatal.
Mengonsumsi antibiotik berlebihan justru akan mengakibatkan resistensi.
Bakteri menjadi kebal terhadap obat dari waktu ke waktu sehingga sulit diatasi saat menginfeksi tubuh.
"Bakteri yang resistan terhadap obat akan lebih sulit untuk diobati dan bisa berpotensi komplikasi serius,” kata Dr. Allan.
Resistensi bakteri, juga bisa membuat infeksi lebih mudah menyebar.
Ada bermacam-macam antibiotik dengan fungsi yang berbeda-beda pula.
Antibiotik yang bekerja untuk infeksi saluran kemih tidak sama dengan antibiotik untuk melawan radang tenggorokan.
Menggunakannya dengan keliru justru tidak akan membuat kita mendapatkan manfaat antibiotik secara efektif.
Penggunana antibiotik secara semabrangan juga bisa menyebabkan efek samping serius, seperti infeksi yang parah dan sulit diobati.
Baca juga: Kelumpuhan Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jika Anda memiliki sisa antibiotik sejak terakhir kali Anda sakit, jangan langsung meminumnya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, antibiotik memiliki beragam jenis dengan fungsi berbeda-beda.
Kita tidak bisa berasumsi bahwa sisa obat tersebut juga bisa akan kembali memberi manfaat yang efektis.
Mengonsumsi obat yang salah justru membuat kita berisiko mengalami efek samping dan resistensi obat di masa mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.