KOMPAS.com – Diabetes gestasional adalah gula darah tinggi yang didapat hanya saat hamil.
Kata "gestasional" berarti saat bayi tumbuh di dalam kandungan.
Sekitar 3 hingga 5 dari setiap 100 wanita hamil dilaporkan menderita diabetes gestasional.
Baca juga: 8 Komplikasi Diabetes Gestasional Saat Hamil yang Harus Diwaspadai
Melansir Health Line, seorang wanita bisa saja mendapatkan diabetes gestasional bahkan jika mereka tidak menderita diabetes sebelum hamil.
Jadi, kontrol gula darah yang baik penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil maupun janin.
Langkah pertama yang bisa dilakukan dalam mengelola diabetes gestasional adalah memahami apa yang menyebabkan penyakit ini.
Saat makan, tubuh normalnya akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi gula yang disebut glukosa.
Gula kemudian masuk ke aliran darah. Dari sana, gula ini bergerak ke sel untuk memberi energi pada tubuh.
Organ yang disebut pankreas membuat hormon yang disebut insulin, yang membantu memindahkan gula ke dalam sel dan menurunkan jumlahnya dalam darah.
Sementara, selama kehamilan, plasenta, organ yang memberi makan dan mengirimkan oksigen ke bayi melepaskan hormon yang membantu bayi tumbuh.
Beberapa di antaranya diketahui dapat mempersulit tubuh wanita untuk membuat atau menggunakan insulin. Kondisi ini disebut resistensi insulin.
Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, pankreas harus membuat lebih banyak insulin, yakni sebanyak tiga kali lebih banyak dari biasanya.
Baca juga: 7 Zat Gizi yang Sangat Dibutuhkan Ibu Hamil
Jika tidak dapat membuat cukup insulin ekstra, gula darah bakal naik dan ibu hamil akan terkena diabetes gestasional.
Merangkum WebMD, seorang wanita lebih mungkin terkena penyakit diabetes gestasional, jika:
Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil
Diabetes gestasional biasanya dimulai pada awal trimester ketiga.